Happy reading :)
"Setidaknya, hadirmu di sini bisa membuatku lebih baik. Meski sesaat."
--Fuji Rahayu Ningtia--
¤¤¤
Brakk...
Suara bantingan pintu mobil terdengar keras. Mengejutkan dua pria yang sedari tadi sedang berdiri di samping mobilnya---menunggu seseorang.
Dengan gerakan cepat kedua pria yang tengah menunggu tadi pun masuk ke dalam mobil. Bertanya-tanya apa yang terjadi dengan gadis pecinta coklat ini.
Padahal baru saja tadi ia bersemangat berlari masuk ke dalam supermarket untuk membelikan kedua bodyguardnya ini coklat. Tapi sekarang, mood nya berubah 180 derajat sejak keluar dari supermarket tersebut.
Dasar cewek mood aneh! batin Karen.
"Lo kenapa, Ra?" tanya Dehan yang telah duduk di kursi kemudi.
"Pulang!"
"Iya, jawab dulu pertanyaan gue. Lo kenapa?"
"Pulang!" Haura kembali mengulang kalimatnya yang tadi.
"Jawab dulu!"
"Gue mau pulang!"
"Dasar aneh!" gerutu Karen yang dihadiahi tatapan membunuh oleh Haura.
"Iya iya pulang! Tancap gas, Han," ucap Karen setelah mendapat tatapan mematikan dari Haura.
Selama perjalanan, Haura hanya diam. Tak menanggapi obrolan kedua bodyguard-nya ini.
Ah, moodnya benar-benar hancur sekarang. Wanita yang ia tabrak tadi dan pria berhoodie abu-abu itu telah berhasil merusak moodnya.Padahal, Karen dari tadi sudah berusaha menghiburnya dengan lelucon-lelucon receh miliknya. Tapi kali ini Haura sama sekali tidak tertarik.
***
Sesampainya di rumah. Haura langsung masuk dan menyalami oma yang tengah duduk santai di ruang keluarga sambil menonton TV.
Setelah itu, Haura langsung menuju ke kamarnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada omanya. Hal tersebut membuat oma mengerutkan dahinya yang sudah keriput itu. Seakan bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan cucunya ini.
Tak lama kemudian, Dehan dan Karen pun menyusul masuk ke dalam rumah. Menghampiri oma yang masih bingung dengan sikap cucunya tadi, tak lupa untuk menyalami oma terlabih dahulu.
"Haura kenapa?" tanya oma setelah kedua bodyguard cucunya ini duduk di sampingnya.
"Gak tau tuh, oma. Tadi pas keluar dari supermarket udah kayak gitu."
"Ada-ada aja cucu oma yang satu itu."
"Mending lo samperin deh, Han. Kalau masalah kayak gini kan emang Dehan jagonya. Ya gak oma?" Ucap Karen.
Oma hanya tertawa menanggapi ucapan Karen.
"Ya udah, Dehan ke Haura dulu ya oma." Dehan pun menyeret kakinya menuju kamar Haura, meninggalkan Karen dan oma.

KAMU SEDANG MEMBACA
HAURA (COMPLETED)
Novela Juvenil"Gue nggak butuh lo! Gue hanya butuh ketenangan!" "Lo nggak bisa ngusir gue gitu aja. Gimana kalau ketenangan yang lo cari itu ada saat bersama gue?" ~~~ Bagaimana jadinya jika seorang gadis remaja yang selalu dihujani masalah-masalah malah bertingk...