Happy reading ^^
"Sesak menyelimuti hati. Saat menyaksikan keakrabanmu dengan dia."
-Fuji Rahayu ningtia-
****"Ke kantin?" tawar Arsya setelah bel istirahat berbunyi beberapa menit yang lalu.
Suasana kelas mulai sepi, hanya ada beberapa murid saja di sini. Selebihnya telah pergi untuk mengisi perut mereka masing-masing.
Haura yang tengah sibuk mengemaskan alat-alat tulisnya pun menoleh ke samping.
"Duluan aja."
"Gue tungguin lo," ucap Arsya santai sambil terus memperhantikan setiap pergerakan Haura.
"Lo duluan aja, gue nggak mau berurusan sama fans-fans lo."
Arsya terkekeh. "Lo tenang aja, selama lo ada di samping gue. Lo bakal aman."
Haura berdiri, menimbulkan suara geseran kursi. Lalu berjalan ke luar kelas begitu saja meninggalkan Arsya.
"Perasaan tadi gue yang nungguin lo, kok malah gue yang ditinggal?" gerutu Arsya.
Arsya pun mengejar Haura. Kini, mereka tengah berjalan sejajar di koridor sekolah. Membuat setiap pasang mata memandang ke arah mereka.
Ah, ini yang tidak Haura suka.
Beberapa saat kemudian seseorang memanggil Haura, membuat langkah Haura dan Arsya terhenti.
"Haura!" Sang pemilik nama pun menoleh ke belakang, ke sumber suara.
Dilihatnya Dehan dan Karen telah berdiri tak jauh dari mereka berdua.
"Ikut gue!" titah Dehan langsung menyambar tangan Haura dan membawanya pergi.
Haura berontak, lalu melepaskan genggaman Dehan. "Ke mana?"
"Ke kantin."
"Gue emang mau ke kantin sama Arsya!"
"Oh, jadi namanya Arsya," ucap Dehan sambil tersenyum, senyum yang sulit diartikan
"Kenapa emangnya?" tanya Arsya.
"Gue cuma mau ngasih tau lo, jangan pernah dekat-dekat dengan Haura! Paham?"
"Lo siapa?" tanya Arsya yang tak terima.
"Wah, seru nih kayaknya," ucap Karen antusias karena melihat perdebatan dua cowok di depannya ini.
Dehan langsung menatap tajam ke arah Karen.
"Oke, gue diem," ucap Karen."Lo nggak perlu tau siapa gue, yang harus lo lakuin adalah jangan pernah dekatin Haura!" tekan Dehan.
"Dehan!" bentak Haura, telinganya sudah panas mendengar perdebatan dua cowok ini. Sekarang mereka bener-bener menjadi tontonan siswa-siswi di sini.
"Lo nggak berhak ngatur-ngatur gue!" tekan Haura.
"Gue nggak ngatur lo!"
"Terserah!" Haura berlari menjauhi kedua cowok itu. Membelah kerumunan siswa-siswi yang sedang asik menonton.
Tanpa pikir panjang, Dehan langsung mengejar Haura. Meminggalkan Arsya dan Karen bersama siswa-siswi yang tengah menyaksikan. Arsya hanya diam, tak tahu harus berbuat apa.
"Hei Bro! Kenalin gue Karen, murid paling ganteng di sekolah ini." Karen menepuk bahu Arsya.
"Arsya."

KAMU SEDANG MEMBACA
HAURA (COMPLETED)
Novela Juvenil"Gue nggak butuh lo! Gue hanya butuh ketenangan!" "Lo nggak bisa ngusir gue gitu aja. Gimana kalau ketenangan yang lo cari itu ada saat bersama gue?" ~~~ Bagaimana jadinya jika seorang gadis remaja yang selalu dihujani masalah-masalah malah bertingk...