Dua

255 114 210
                                    

Happy reading :)

"Bersikap tenang adalah cara terbaik untuk menghadapi masalah."

--Fuji Rahayu Ningtia--


¤¤¤

Setelah menghabiskan makanan mereka masing-masing. Haura kembali menagih janjinya pada Dehan.

"Mana janji lo?"

Mendengar ucapan Haura tersebut, Dehan spontan menepuk Dahinya.
"Gue lupa."

"Apa?"

"Coklatnya ada di kelas." Dehan hanya cengengesan.

"Lo jangan main-main sama gue ya!" Haura menatap Dehan dengan tajam. Wajar saja, ia dari tadi menahan seleranya dari sesuatu yang rasanya sangat manis itu.

"Siapa yang main-main, benaran kok coklatnya di kelas."

"Kalau lo gak percaya, yuk ke kelas gue." Dehan sudah berdiri, berniat untuk meninggalkan kantin. Ia tahu, gadis itu tidak akan pernah lupa jika berjanji dengan seseorang, apalagi yang dijanjikan tersebut adalah coklat, sesuatu yang sangat disukainya.

Tak lama kemudian, Haura dan Karen ikut menyusul di belakang.

Di sepanjang perjalanan menuju kelas Dehan dan Karen. Banyak pasang mata yang melihat ke arahnya dengan tak suka.

Orang-orang selalu bertanya-tanya, mengapa kedua anak basket itu mau-mau saja berteman dengan si flat itu. Apalagi si kapten basket, selalu saja lengket dengan si flat.

Anak basket yang mereka maksud adalah Dehan dan Karen. Kedua bodyguard Haura tersebut memang cukup berpengaruh pada basket sekolah ini, selain main mereka yang menakjubkan, Dehan juga merupakan kapten basket yang sangat di agung-agungkan.

Mereka juga termasuk famous di sekolah ini, berbanding terbalik dengan Haura. Tak jarang jika Haura selalu dihadapkan dengan para fans bodyguard-nya. Mereka-mereka tidak akan senang jika Haura selalu bersama dengan Dehan dan Karen

Orang syirik ya gitu.

"Ih, kok kak Dehan sama kak Karen mau aja berteman sama si flat itu."

"Mungkin kak Dehan sama kak Karen kasihan karena dia gak punya teman."

"Apa kak Dehan sama kak Karen gak takut kena masalah, dia kan biang masalah."

"Gak tahu diri banget sih."

"Masih untung kak Dehan sama kak Karen mau berteman sama dia."

"Dasar flat!"

"Biang masalah!"

Kira-kira begitulah ricau murid-murid ketika melihat Haura selalu bersama dengan bodyguard-nya, Dehan dan Karen.

Tadikan sudah dikatakan, fans bodyguard-nya ini banyak. Jadi, tak heran jika Haura selalu menjadi topik perbincangan mereka jika bersama dengan Dehan dan Karen.

Satu sikap yang selalu ditunjukkan oleh Haura ketika orang-orang membicarakannya, yaitu bodo amat.

Oh iya, jangan lupa di capslok bold, biar kelihatan jelas di mata kalian semua.

BODO AMAT.

Sesampainya di kelas Dehan dan Karen. Haura kembali dipertemukan dengan Tenia, anggota OSIS yang selalu mencari masalah dengannya. Entah apa alasannya, mungkin itu hobinya.

Maybe

"Ngapain lo ke sini?" Tenia sudah berdiri di dekat pintu masuk sambil melipatkan kedua tangannya di depan dada.

HAURA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang