3

1K 171 19
                                    


18 Mei 2024

"Sekalian kunci pintunya"

Jennie menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya, namun tetap menuruti permintaan Teddy.

Ia duduk di kursi beroda sebelah pria Park yang tengah mematikan PC nya. Setelah layar persegi panjang itu menghitam, baru atensinya penuh terarah pada Jennie.

Teddy berusaha meyakinkan dirinya untuk melakukan ini. Ia menghela nafasnya, "Kau tau kan tak ada yang tak aku ketahui mengenai idol-idol YG? maksudku, kalian bercerita semua hal padaku, bahkan sampai yang pribadi sekalipun,"

Kepala gadis Kim mengangguk setuju akan ucapan produser itu. "Tapi, apa menurutmu aku tak punya rahasia?" tanya Teddy lagi.

Gendikkan bahu Jennie berikan sebagai jawaban, "Semua orang memiliki rahasianya sendiri, oppa"

"Aku mengetahui banyak rahasia kalian, tapi tak ada satupun dari kalian yang mengetahui milikku" ujarnya dengan lugas.

"Itu karena oppa tak mau membaginya dengan siapapun, dan tetap menjadi rahasia yang oppa simpan sendiri" Jennie mencoba menanggapinya.

"Setelah kufikirkan dari kemarin, sekarang aku ingin membaginya denganmu, ikut aku" Teddy bangkit dan berjalan menuju ke dalam ruang rekaman yang ada di studionya.

Jennie malah antusias mengekori Teddy, suasana hatinya sedikit membaik setelah berkeluh kesah pada pria Park kemarin.

"Wah! aku penasaran rahasia apa yang disimpan oleh Teddy Park ini"

"Tapi kau harus berjanji, ini hanya antara oppa dan kau" tekannya pada Jennie.

Membuat gadis itu semakin penasaran sebesar apa rahasia yang di miliki Teddy.
Kepalanya mengangguk kecil mengiyakan permintaan pria itu.

Jennie memiringkan kepalanya dengan bingung ketika Teddy berhenti tepat di depan salah satu dinding sudut ruang rekaman itu.

Menempelkan telapak tangan kanannya di sana lalu dinding itu bergeser dan terbuka. Mulut Jennie pun terbuka lebar melihat pemandangan di depannya dengan kaget sekaligus takjub.

Teddy melangkah lebih dulu melewati dinding itu, yang ternyata ada sebuah ruangan di balik sana. Ia memberi kode pada Jennie dengan tangannya untuk ikut masuk ke dalam.

Entah harus disebut ruang rahasia atau apa, Jennie juga belum yakin. Sampai ia masuk ke ruangan di balik dinding itu.

Keterkejutannya bertambah, "Daebak!!" Ruangan itu dipenuhi kabel-kabel besar yang tersambung pada satu alat berisi 3 buah monitor dan juga tombol-tombol yang membuat Jennie pusing karena sangat banyak.

Teddy menyalakan lampu, yang tadinya gelap menjadi terang disana. Hingga Jennie mampu melihat alat itu dengan lebih jelas.

Ditambah kini netranya menangkap sebuah box? entahlah bentuknya seperti lift namun transparan, terbuat dari kaca. Ada kabel yang tersambung dari alat-seperti-lift itu dan alat besar di tengah ruangan yang pertama dilihatnya tadi.

Ia menoleh pada Teddy yang tengah berdiri di belakangnya. "Op..oppa? apa ini..??" tanyanya dengan sisa-sisa keterkejutan yang belum usai.

"Masih ingat ucapan ku kemarin, Jane?"

Gadis itu berusaha mengingat, namun karena ia terlalu banyak fikiran jadinya tak bisa mengingat kalimat yang Teddy maksud.

"Pernah dengar tentang 'time traveller'?" tanyanya tiba-tiba.

Jennie mengangguk masih mengamati sekeliling ruangan itu dengan rasa penasaran yang tinggi. Setelahnya ia tersadar pada pertanyaan Teddy barusan dan menoleh kilat pada pria yang tengah mengutas seringai di bibirnya.

Stsenariy [JenBin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang