9

773 114 7
                                    

25 April 2016

Keningnya mengernyit tak paham, "Kenapa aku harus menghapusnya?"

Jennie sampai menghela nafas coba untuk lebih bersabar. Selain GodBin, pria Kim masih punya banyak julukan, salah satunya seperti sekarang ini, PaboBin!

"Aku cemburu," lugas sekali ia barusan.

Sebenarnya tidak sih, untuk apa cemburu? lagipula Hanbin kan sudah jadi miliknya, dan Jennie percaya diri pria itu tak akan pernah berpaling.

Jadi ia hanya perlu pura-pura cemburu supaya Kim Hanbin ini mau menghapus kontak si gadis sialan dari ponselnya.

Setelah berkata begitu, cengiran bodoh langsung tercetak di bibirnya. Tak bisa bohong sebenarnya Jennie merindukan senyum itu.

Jennie malah balas tersenyum kala Hanbin berkata, "Untuk apa cemburu? aku kan sudah jadi milikmu," Teddy disana sengaja menggunakan headphone nya supaya tak mendengar obrolan pasangan Kim.

"Dan iKONICs," tambah Jennie.

"Ya iyasih, tapi kau kan tau mereka tak akan mengekangku dan yang lainnya, mereka mengijinkan kami berkencan bahkan" yah kenyataan sih memang begitu.

"Tentu saja, dari awal debut kau bilang tak pernah berkencan dan ingin sekali melakukannya, pasti mereka kasihan padamu"

"Hei!" pekik pria Kim tak terima, Jennie menampilkan ekspresi menyebalkan miliknya pada Hanbin.

Sampai pria itu bangkit dari kursi kebesarannya. Jennie berjalan mundur masih dengan meledek si pria.

Hanbin melangkah mendekat, semakin lama mereka jadi kejar-kejaran di studio. Studio lama Hanbin yang memang kecil, memudahkan sang empu untuk menangkap gadisnya.

Pria itu memerangkap Jennie dari belakang. Kalau sudah begini pasti, "HANBIIIINNNNN!! geli..., ihhh sudah! sudah berhenti..," pekiknya dengan merengek.

Jennie paling tak tahan dengan gelitikan. Tapi Hanbin makin gencar sampai tubuh keduanya jatuh di karpet dekat sofa. Mereka terengah akibat tertawa terlalu banyak.

Pria Kim yang tertawa sebab menggelitiki Jennie. Dan si gadis tertawa akibat kegelian di gelitiki Hanbin.

"Jahat!" kata Jennie.

Wajah Hanbin semakin mendekat, hidungnya yang bangir membuatnya langsung bersentuhan dengan milik Jennie.

Oh tidak! jantung gadis Kim berdetak cepat. Ia bahkan lupa bagaimana rasanya bibir tebal itu ketika menciumnya.

Bodohnya ia malah merasa menghianati dirinya sendiri, Jennie menganggap Hanbin yang ini bukan miliknya, tapi milik Jennie yang sekarang pasti sedang ada di ruang latihan.

Wah begini rasanya menyelingkuhi diri sendiri(?) apasih? Jennie semakin tak waras karena hembusan nafas Hanbin mulai ia rasakan menerpa wajahnya.

Matanya terpejam, ok ia harus siap sekarang. Lagipula ia merindukan prianya kan?

"ASTAGA MATA SUCIKU!!"

Mendengar teriakan itu Jennie langsung membuka matanya. Mendapati Hanbin tengah terpejam menahan kesal. Bahkan Jennie bisa mendengar geraman rendah darinya.

Hanbin bangkit dari atas tubuh Jennie, ia hafal suara siapa yang barusan mengganggu adegannya dan Jennie.

"Koo Junhoe sialan!! tak bisa ketuk pintu dulu, huh!?!"

Bukannya takut sehabis di maki leader nya, ia malah menggoda Hanbin dengan menaik turunkan alisnya.

Jennie terduduk di posisinya, tapi enggan menoleh ke ambang pintu. Sumpah ia malu! dasar Bulbasaurus ini mengganggu saja!!

Stsenariy [JenBin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang