15

1K 121 11
                                    


2 Mei 2016

Segera setelah mengantar gadisnya sampai depan pintu studio, ia menepuk kening. Merutuki diri sendiri sebab baru ingat gadisnya yang lain masih meringkuk di kolong mejanya.

Melongokkan kepala kebawah sana, ia jadi merasa bersalah. Jennie sampai tertidur akibat dirinya terlalu asik bersama Jennie dari masa ini.

Ditepuknya pelan pipi gempal itu, "Akh!!," si gadis meringis terbangun dan kepalanya langsung terantuk meja.

Netranya mengerjap sembari mengusap kepalanya yang sakit. Didapati Kim Hanbin memandanginya dengan iba.

"Jangan pandangi aku begitu brengsek!! ini semua karenamu," maki Jennie yang kesal setengah mati.

Mengeluarkan tubuhnya dari dalam sana, bangkit dan merapikan penampilannya yang luar biasa kusut.

Jennie melirik pria Kim sinis, mencebikkan bibirnya saat Hanbin malah kembali menariknya untuk duduk di sofa tadi.

"Lama sekali, pakai acara bermesraan dulu lagi, dasar bucin,"

Hanbin yang sadar satu hal segera menerbitkan senyum kurang ajar di bibir, "Kau mengatai dan cemburu pada dirimu sendiri?"

Gadis kucing terdiam lalu mendengus kesal. Benar juga, yang tadi itu kan dirinya sendiri, mana intonasinya barusan seperti remaja labil yang tengah cemburu lagi.

"Sudahlah, aku mau pulang saja, lagipula sudah hampir batas waktunya,"

"Batas waktu apa?" si pria masih tak paham.

"Sekali ke masa lalu atau masa depan, aku hanya boleh pergi selama 12 jam,"

Kepalanya mengangguk seolah mengerti akan ucapan gadisnya padahal sih ia masih bingung mencerna semua keadaan rumit ini.

"Ingat! jangan mendekati seinci pun barang itu, walau hanya bertanya!!" ia mengingatkan.

"Iya ah bawel!! eh dari tadi aku mau tanya ini sih," ujar si pria.

Jennie mengangkat alisnya meminta pria Kim untuk melanjutkan kalimatnya.

"Kemampuan berciumanmu kurasa meningkat, apa kita pernah melakukan hal yang lebih??"

Rona merah langsung menghiasi pipi gempalnya. Tangan Jennie refleks menggeplak bisep pria itu.

"Mesum!! tak pernah berubah! selalu saja otakmu itu kotor,"

"Hei! aku kan bertanya karena penasaran, kenapa jadi marah sih? "

Jennie berdiri dan memakai masker serta bucket hat nya, "Sini kuantar," tawar Hanbin.

"Memangnya tau mau mengantarku kemana?"

Iya juga ya, tak mungkin dirinya mengantar Jennie sampai ke tahun 2024. Cengiran diterima Jennie dari pria Kim. Kemudian malah mengusap tengkuknya malu sendiri.

"Yasudah, sini biar kutunjukkan"

Hanbin mengekorinya tentu dengan penyamaran lengkap sama seperti yang dikenakan oleh Jennie.

Pria itu mengernyit saat gadis Kim malah membawa langkah mereka masuk ke lorong belakang gedung ini; YG training center.

Jennie berhenti yang membuatnya ikut menghentikan langkah. Gadis itu berbalik badan menghadap kearahnya.

"Kumohon.., turuti ucapanku, seberat apapun masalahmu, jangan dekati barang sialan itu,"

Ekspresi memelas di wajah kucing itu membuatnya terenyuh dan langsung saja menyanggupi permintaan gadisnya.

Stsenariy [JenBin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang