5

927 118 6
                                    


9 Mei 2024

Duduk berhadapan berdua, namun tak ada yang berniat memulai percakapan. Si gadis menopang dagunya dengan gusar sembari matanya memperhatikan para staf yang sibuk berlalu lalang menyelesaikan pekerjaan.

Pria anime di depan masih sibuk dengan ponsel miliknya sedari tadi. Entah apa yang dikerjakannya, si gadis juga tak mau peduli.

Tenggorokannya kering, ia bangkit dan berjalan ke lemari pendingin untuk mengambil susu pisang dan soda.

Suara kaleng soda yang bersentuhan dengan meja berhasil membuat si pria mengangkat kepala dan menatap gadis berwajah garang itu.

Yang ditatapi malah acuh saja kembali duduk ditempatnya dan mulai meminum susu pisang favoritnya.

"Jennie-ssi," panggil pria dingin itu setelah menyimpan ponselnya.

"Jennie saja" koreksi gadis Kim.

Si pria menganggukkan kepala, "Jarak kita hanya setahun, tapi jangan memanggilku oppa" pintanya langsung di setujui si gadis.

Ia menoleh ke arah lift yang berdenting di ujung lorong, "Sebentar, aku kesana dulu. Oppa!" pamit Jennie pada pria itu sebelum memanggil pria yang baru keluar dari lift.

Pria anime memperhatikan kedua saudara satu agensi itu yang sepertinya kelihatan sangat akrab sekali. Ia juga mendengar rumor-rumor tentang mereka di kalangan fans.

Walaupun banyak fans yang menjodohkannya dengan Jennie, tapi Song Minho; pria yang kini mencubit gemas pipi Jennie di depan lift sana terlihat sangat membuat gadis Kim nyaman.

Ponselnya kembali berdenting, namun ia memutuskan untuk mengabaikan pesan masuk itu.

Jennie kembali ke hadapannya dengan raut yang lebih ceria dari sebelumnya. "Apa dia kekasihmu?" tanya pria anime to the point, ia memang tak suka basa-basi.

Bibir Jennie malah menerbitkan seringaian, "Apa aku dan Mino oppa terlihat seperti pasangan kekasih?" ia malah balik bertanya.

"Sepertinya benar kata fans yang sering menjodohkan kita, sifatmu persis sepertiku" ia mengendikkan bahu kala berkomentar.

Jennie kembali mengedarkan pandangannya ke sekeliling cafetaria YG. Keduanya memang tengah berada di YG Building, ini pertama kalinya mereka bertemu dan berbicara secara pribadi.

"Kurasa disini terlalu ramai, ikut aku" ajaknya seraya bangkit dari duduk dan menuju ke arah lift.

Kening pria anime mengernyit namun menurut saja dengan mengekori Jennie. Di banding dengan SM Building; agensinya, YG Building terlihat lebih gelap dan classy.

Dominan warna gelap di setiap lantai dan ruangannya. Lift yang ditumpangi mereka terbuka. Keduanya melangkah keluar dan menyusuri koridor berhiaskan foto-foto para idol YG di dinding gelapnya.

Tiba-tiba salah satu pintu studio di samping Jennie terbuka, otomatis gadis itu berhenti melangkah dan si pria juga ikut berhenti.

"Eoh? noona..," suara berat menyapa mereka.

Berasal dari pria yang baru keluar dari studio dengan raut wajah lelah, terlihat dari kantung matanya yang menghitam.

Sudah lama Jennie tak bertemu dengan adiknya yang satu ini. Pria yang bulan april lalu baru saja menginjak usia legal; yakni 20 tahun itu memang sedang sibuk promosi grupnya di Amerika.

Tatapan gadis kucing menyendu, pria Jepang yang memang paham dengan sorot itu langsung merentangkan tangan.

Tanpa banyak komentar, Jennie menghambur kedalam pelukan adiknya yang berjarak usia 8 tahun dengannya itu.

Stsenariy [JenBin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang