23 April 2016Tubuhnya tersentak, terasa seperti baru saja menahan nafas dengan waktu yang cukup lama. Padahal ia sama sekali tak melakukan hal itu.
Ia mengerjapkan matanya berusaha bangkit. Sebab Jennie tiba dengan posisi terduduk tadi.
Jalanan besar di ujung lorong sana tak terlalu ramai, tapi tak bisa dibilang sepi juga. Ada beberapa orang yang berlalu lalang.
Tangannya menepuk kening, ia lupa membawa masker untuk menutupi wajahnya. Bagaimana kalau ada fans yang melihat nanti?
Sesaat kemudian meringis menyadari kebodohannya, saat ini kan dia masih menjadi trainee. Kenapa harus repot menggunakan masker.
Ia hanya perlu melepas cepolan rambutnya agar dapat menutupi sedikit wajah kucing itu. Walaupun trainee, identitasnya sudah terungkap akan debut menjadi salah satu member girl grup YG.
Ia melirik jam tangan yang melingkar indah di pergelangannya, waktunya tak berubah, masih menunjukkan pukul 8 malam.
Sama seperti ketika Jennie ada di studio Teddy tadi. Namun disini terang, sama sekali tak menunjukkan situasi di malam hari.
Ia menempelkan jarinya di sensor finger print untuk akses masuk kedalam YG training center.
Jennie sudah merasa seperti pencuri sekarang, akibat berjalan mengendap-ngendap. Ia bersembunyi di balik dinding ketika terdengar suara cekikikan beberapa gadis di ujung lorong.
Mengintip sedikit untuk melihat siapa mereka. Ah ternyata Jang Hanna, Jinny Park, dan Katie Kim. Sepertinya mereka sedang istirahat, hendak ke minimarket mungkin.
Gadis Kim menahan nafasnya kala mereka bertiga melintas di balik dinding tempat persembunyian Jennie.
Setelah memastikan mereka keluar dari gedung, Jennie kembali melanjutkan langkahnya. Namun lagi-lagi, lift berdenting dan terbuka membuat tubuhnya mematung.
Sebab tak ada tempat sembunyi yang dekat dengannya sekarang. Ia mengantisipasi siapa yang akan keluar dari dalam lift itu.
Hembusan nafas lega keluar dari mulutnya, untunglah hanya staf. Baiklah, Jennie sudah memikirkan caranya tadi jika ia terjebak dalam situasi seperti saat ini.
"Oh annyeonghaseyo," ia menyapa staf wanita itu, bertingkah seolah ia memang Jennie yang berasal dari masa itu.
Staf balas tersenyum ramah pada gadis Kim, lalu kembali melanjutkan langkah dengan setumpuk berkas di dekapannya.
"Huft.., untung saja" ia sedikit lega dan meletakkan tangannya di dada, jantungnya berdetak cepat akibat kejadian barusan.
Kembali lanjut berjalan ke arah studio lama milik Hanbin. Letaknya di basement, berbeda dengan studio pria Kim yang baru, berada di lantai atas. Kini telah digunakan oleh Bobby setelah skandal sialan itu mencuat.
Samar-samar terdengar alunan melodi yang berasal dari dalam sana. Jennie gugup, ini pertama kalinya setelah sekitar 5 tahun tak bertemu prianya itu.
Walaupun kini bertemu Hanbin versi lebih mudanya. Karena ini 'kunjungan' pertamanya, Teddy mengijinkan Jennie untuk sekedar mengecek situasi dan bertemu dengan Hanbin dulu.
Pria Park itu mengirim Jennie tepat setelah adegan ciuman mereka di lantai atas. Mungkin ini saat Hanbin usai mengantar Jennie ke kelas dancenya.
Ia mengepalkan kedua tangannya, menyemangati diri. Bergerak untuk membuka gagang pintu, namun kalah cepat. Tangannya melayang di udara, pintu studio di buka dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stsenariy [JenBin] ✔
FanfictionMasa lalu demi keberlangsungan masa depan berada dalam kendalinya. "Aku hanya perlu mengaturnya sedikit kan?"-KJN "Tapi merubah hati manusia bukan hal yang mudah"-TDP (!) idol life but fantasy indeed (!) all multimedia include in this story ©owner...