28 September 2026Pandangi foto demi foto yang tersimpan di dalam kamera digital miliknya. Kemudian diedarkan pandangan ke seluruh penjuru studio milik Teddy.
Hah! sudah sepuluh tahun saja, waktu berlalu sangat cepat. Semua foto yang ada di kamera Jennie, itu berasal dari masa remajanya hingga kini. Tentu saja bersama si pria Kim.
"Jane sudah siap,"
Diletakkan kamera itu lalu melangkah menuju pria Park yang ada di dalam studio rekaman. Maksudnya ruangan di dalam studio rekaman.
Ia baru ingat akan janjinya terakhir kali, akan kembali mengunjungi Hanbin di tahun 2016 untuk ceritakan semuanya.
Setelah memberi kode bahwa ia siap untuk berangkat pada Teddy, tubuhnya langsung terombang-ambing di tengah dimensi ruang dan waktu.
5 Mei 2016
Jennie memang meminta Teddy agar mengirim dirinya beberapa hari setelah terakhir kali ia ke 2016. Agar jaraknya tak terlalu jauh.
Di waktu asalnya, sudah berlalu 2 tahun. Sedangkan disini baru 3 hari dari terakhir kali ia buat Hanbin kegirangan dengan bisikannya.
Dalam hatinya berdoa semoga Hanbin ada di dalam studionya. Tak sedang konser di Jepang atau yang lainnya.
"Katanya ada kelas rap, kenapa balik lagi?" tanya si pria dengan wajah sayu seperti biasa setelah bukakan pintu studionya.
Sepertinya Jennie 2016 baru saja kesini, itu pasti sebabnya pria Kim berkata begitu pada Jennie. Lengkungan tercipta di bibir mungilnya.
"Buka matamu dengan benar dulu, kau pasti tak tidur lagi kan semalam?"
Setelah mendengar itu dari gadis kucing, Hanbin yang baru saja menutup pintu studio langsung memindai tubuh Jennie dari bawah keatas.
Jennie terkekeh melihat ekspresi idiot Hanbin sebab berfikir terlalu keras. Namun tubuh pria Kim langsung berjengit kala gadis itu mengecup bibirnya.
Sempat blank sesaat, "Ah, kau Jennie ku dari 2024?" ia tersenyum tipis sebelum menarik tengkuk gadisnya mendekat.
Kembali lanjutkan apa yang dimulai oleh gadis Kim. Bahu Hanbin diremas Jennie saat si pria menggigit pelan bibirnya, semakin berlebihan hingga lenguhan lolos dari sela tautan bibir pasangan Kim berbeda masa itu.
Benang saliva terjalin saat Hanbin melepas bibirnya dari ranum gadis Kim. Ia bersihkan dengan ibu jari juga disertai dahinya yang ditumpukan pada dahi Jennie.
Mata kucing itu masih terpejam kala mengatur nafas, senyumannya mengembang. Berbagi oksigen yang sama dengan jarak sedekat itu.
Jennie merindukannya, terang saja ia kembali menyesap bibir tebal si pria Kim ini. Perlu diingat, mereka memiliki perbedaan umur dan masa disini.
Gadis Kim lebih agresif kini, Hanbin sampai kewalahan mengimbangi lumatannya.
"Maaf..," lirih Jennie setelah usai, kepalanya bersandar di dada si pria.Pria Kim malah terkikik, "Ganas sekali sih, bisa ajari Jennie ku di tahun ini tidak? agar sepertimu" godanya.
"Omong-omong kau harus panggil aku noona, usiaku sudah 30 tahun, Bin" sahut si gadis.
Hanbin menegakkan tubuh gadisnya, dan meneliti fitur wajah kucing itu. "Tunggu, jadi kau bukan Jennie 2024?"
Kepala gadis Kim menggeleng, "Aku dari 2026," Hanbin menahan tubuh Jennie yang kembali ingin mendusel di ceruk lehernya.
Ingin minta penjelasan lebih mengenai dirinya. Namun Jennie langsung memasang raut memelas.
"Bin! I miss you.., so bad..," lirih seiring kalimatnya usai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stsenariy [JenBin] ✔
ФанфикMasa lalu demi keberlangsungan masa depan berada dalam kendalinya. "Aku hanya perlu mengaturnya sedikit kan?"-KJN "Tapi merubah hati manusia bukan hal yang mudah"-TDP (!) idol life but fantasy indeed (!) all multimedia include in this story ©owner...