4 6

1.2K 74 10
                                    



Rara yang mendengar namanya disebut, langsung melepaskan pelukannya, pandangannya tertuju pada selfi, selfi masih menutup matanya, perlahan jari jarinya bergerak, membuat rara sedikit tersenyum.

Rara : Dokter kakak saya kakak saya sadar, cepat cepat periksa kondisi kak ceppy ( ucap rara panik )

Dokter yang masih berada disana langsung memeriksa kondisi selfi dan benar saja denyut nadinya kembali, ia langsung memasang selang oksigen untuk selfi agar nafasnya bisa terbantu.

Dokter : sebuah muhjizat dari Tuhan, lagi dan lagi detak jantungnya kembali, ini semua berkat dari doa kalian, dan alhamdulillahnya lagi keadaan pasien semakin membaik ( ucap dokter itu membuat semua orang bernafas lega ) kalo begitu saya permisi dulu ( ucapnya lagi lalu keluar dri ruangan itu )

Rara : kak ceppy pasti kuat, kk ceppy pasti bisa bangkit, ayo kk bangun, buka mata kakak, kita semua ada disini, dan lihat disana ( melihat kedua orang tuanya ) disana ada mama yang ngk sabar nunggu kk ceppy, mama udah sayang sama kk ceppy bukankah itu kemauan kakak, jadi ayo buka mata kakak ( ucap rara menggenggam tangan selfi )

Jari jari selfi kembali bergerak, membuat semua orang mendekat, dan kini semua orang sudah mengelilingi brangkar selfi,

Ra ra ( ucap selfi lagi dengan masih memejamkan matanya )
Rara : iya kak rara disini, rara ngk akan ninggalin kak ceppy ( masih menggenggam tangan selfi )
Ra ra ja ngan per gi ( ucap selfi lagi dengan terbata )

Dewi : sayang bangun sayang kami semua ada disini, mama juga ada disini, bukankah kamu mau meluk mama, ayo bangunlah mama akan peluk kamu mama akan cium kamu dan apapun yang kamu mau mama akan lakuin, jadi bangunlah sayang( Ucapnya lalu mengecup kening selfi )

Satu bulir air mata keluar dari pelupuk mata selfi, perlahan mata itu bergerak hingga kini mata itu sudah terbuka, namun wajah yang tak menampakkan ekspresi apapun.

Selfi : Ra ra kamu dimana ( ucap selfi lemas )

Mereka yang mendengar ucapan selfi, seketika saling pandang, mereka bingung kenapa selfi tak melihat keberadaan mereka padahal semua orang sudah berkumpul di hadapannya.

Apa kamu bersembunyi dari kakak, dan kenapa lampunya dimatikan, ( ucap selfi lagi )

Ridwan yang melihat itu langsung keluar memanggil dokter, tak lama dokter datang dan langsung memeriksa kondisi selfi,

Dokter : seperti yang sudah saya katakan sebelumnya akibat kecelakaan itu mata rara mnjadi rusak, dan walaupun mata itu kini berada dalam wajah selfi, tetap saja hal itu masih akan terjadi, jadi dengan berat hati saya katakan kalo saat ini selfi mengalami kebutaan.

Kalo begitu saya permisi dulu, karna masih banyak pasien yang harus saya tangani ( dokter itu berjalan keluar )

Rara : kak ceppy kenapa lakuin ini, kenapa kakak ngorbanin diri kakak buat rara, ( ucapnya yg sudah menangis )
Selfi : sayang ( mencoba mmcari tangan rara lalu menggenggamnya ) apapun akan kakk lakuin buat kamu, bahkan nyawa pun akan kakak beri buat kamu, asal kamu bisa bahgia sayang, karna bagi kakk kebahagiaan kamu sudah cukup buat kakk bahagia ( ucap selfi tersenyum )

Ridwan : abang bangga punya adik adik kaayk kalian, ( ucap ridwan lalu memeluk kedua adiknya )
Selfi : iya bang, kita juga bangga punya abang yang sangat sayang sama kita, hmkk ow iy bang mama dimana, aku kangn sama mama apa mama ngk ngejengukin selfi, hmk padahal kan selfi sangat kangn sama mama ( ucapnya cemberut )

Dewi : siapa bilang mama ngk ada, ( memeluk selfi erat membuat selfi kaget ) mama juga kangn banget sama kamu, mama minta maaf sayang, selama ini sikap mama udah dingin sama kamu, mama minta maaf yah, ( melepaas pelukannya )
Selfi : ma ma peluk selfi, apa mama udah ngk benci lagi sama selfi, apa mama bener bener sayang sama selfi ( menitihkan air mata )

Penyesalan ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang