4 0

954 71 6
                                    




Selfi berjalan menyusuri koridor rumah sakit, ia masuk ke sebuah ruangan, disana ia melihat seorang gadis yang tengah berbaring dengan selang infus yang masih setia ditangan mungilnya.

Selfi menarik nafas dalam lalu membuangnya pelang, selfi berjalan ke arah gadis itu lalu dengan perlahan ia naik ke brangkar gadis itu, dan berbaring di samping gadis itu tak lupa ia memeluknya dengan erat,

Selfi menitihkan air mata, hatinya begitu sesak, ia mengecup singkat kening gadis itu yang tak lain adalah adiknya Rara, Ia berusaha tenang agar tdak menganggu istirahat rara, ia mengusap wajahnya lalu memandang wajah tenang rara.

Selfi : kakak janji kakak janji akan kembalikan apa yang kamu punya, dan kakak ngk akan menghalangi  kebahagiaan kamu lagi, kakak akan buat kamu bahagia, kakak ngk akan biarin kamu menderita, kakak akan selalu ada di samping kamu,( Batin selfi lirih yang terus memandangi wajah rara )

walaupun nantinya jiwa kita berjauhan tapi hati kita bakal sellu dekat, maafkan kakak maafkan kakk karna kehadiran kakak keluarga adek jadi sedih, kakak akan tebus semua kesalahan kakk dan mama kakak atas apa yang selama ini terjadi. Kakak sayang sama adek, sayang banget, tolong jangan pernah tinggalin kakak, adek adlaah sumber kebahagiaan kakak, tanpa adek hidup kakak ngk akan secerah ini, tanpa adek hidup kakak akan terasa hambar.( batinnya lagi )

Selfi kembali mengecup kening rara lama lalu Selfi perlahan memejamkan matanya dan tak lama ia tertidur di samping rara dengan tangan yang masih setia memeluk tubuh gadis kecilnya.


Pagi hari dewi sudah sampai di rumah sakit bersama irfan , Ridwan dia melakukan rutinitasnya seperti biasanya yaitu sekolah,

Irfan : mah mama duluan aja keruangan rara, papa mau ketemu dokter dulu buat nanyain operasi rara
Dewi : yaudah

Dewi berjalan keruangan rara, langkahnya terhenti saat ia membuka pintu itu dan melihat seseorang yang tak lain adalah selfi sedang tertidur di samping rara dengan posisi memeluk rara.

Dewi : selfi bukannya dia tadi malam... ( Batinnya )

Dewi berjalan ke arah mereka ia berniat untuk membangunkan selfi, namun lagi lagi ia terdiam mematung saat melihat wajah selfi yang memerah, sudut bibir yang terluka, hatinya berkecamuk ada rasa kasihan di hatinya, namun ada rasa benci juga disana, ia perlahan mundur lalu pergi dari ruangan itu.

Sementara disekolah

Ridwan berjalan menyusuri koridor, langkahnya terhenti saat teman temannya menghadang jalannya.

Lesti : bang uwan selfi mana, kok ngk sama abang ( ucapnya yang melirik mencari sosok selfi )
Ridwan : loh justru itu, gw kira selfi udah sampe disekolah, ternyata belom yaa

Putri : munkin kk selfi kerumah sakit kali jengukin rara
Ridwan : tapi kapank dia kerumah sakitnya ( bingung ) ow iya ran kemarin loh jalan yah sama selfi ( menatap randa )
Randa : ow iya wan, gw juga bingung tiba tiba selfi ngajakin jalan bareng mulai pagi sampai malam, gw jadi heran sama selfi tiba tiba sikapnya kayk gitu, kayak mau pergi aja ( bingung )

Rani : mnkin selfinya lagi pengen jalan jalan aja kali, udah ah yuk kita kekelas, udan bell tuh.
Irwan : eh tunggu bentar, nanti sepulang sekolah kita kerumah sakit bareng yah,
Ridwan : iya iya, nanti kumpulnya di parkiran aja yah ( ucapnya yang sudah berjalan diikuti yang lain ).

Skip taman

Disinilah Dewi berada ia bersandar dikursi lalu memandang langit yang cerah ingatannya kembali menerawang di kehidupan masa lalunya.

Penyesalan ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang