3 4

870 64 6
                                    



Kini Ridwan berjalan masuk di dalam kelasnya dengan langkah gontai membuat teman2nya menatapnya bingung.

Irwan : Loh kenapa wan, pagi pagi mukanya udah kusut gitu ( menatap ridwan )
Randa : iya wan, loh ada masalah yah, cerita lah sama kita siapa tau kita bisa bantu

Ridwan : ngk gw gw ngk apa2 kok,

Mana munkin gw cerita soal itu, kan maslahnya juga gw blom tau siapa anak yang sebenarnya mama dan papa ributkan ( Batinnya )

Jam istirahat kini sudah tiba, mereka semua sudah berkumpul di kantin, krna hari ini riski akan mentraktir mereka, berhubung karna riski dan Lesti sudah jadian.

Irwan : gila loh ki gercep juga loh nembak lestinya, sampe2 ngk ngabarin kita ( menepuk bahu riski )
Ridwan : hahaa benner tuh, jadi gw di duluin lagi deh ( melirik Rani )
Rara : makanya abang jangn lambat kayk siput, di tikung baru tau rasa tuh , paling sampe rumah ngurung diri truss nangis ( tertawa )

Ridwan : dasar adek laknat ( menatap rara kesal )
Irwan : loh jangan ngomong gtu lah wan sama rara, tapi aku tetap sayang kok sama kamu ra ( merangkul rara )
Ridwan : woee jangn pegang2, blom muhrim ( menabok irwan )

Ridho :  STOP ( suara meninggi )

Semua yang ada di kantin itu menatap ridho dengan bingung, termasuk teman2nya yang sudah terfokus ke dirinya.

Rani : ridho kenapa ( bisik kelesti )
Lesti hanya menaikkan bahunya tanda ia juga tdak tau
Riski : Loh kenapa do, kesambet ( menatpnya )

Ridho hanya tersenyum lebar lalu beralih menatap putri dengan serius membuat putri bingung. Perlahan ridho berjalan ke arah putri dan berlutut di hadapan putri, ia mengeluarkan sebuah cincin dari saku celananya, sederhana namun sangat elegant.

Ridho menarik nafas dalam dalam, berusaha tenang agar tdak gugup.

Ridho : put aku aku sayang sama kamu, aku ngk tau sejak kapnk rasa ini tumbuh dalam hati aku, yang aku tau, aku cinta sama kamu put aku sangat sayang sma kamu putri, ( menatap putri penuh cinta )

Putri hanya diam, rasanya hari ini Tuhan sedang berpihak kepadanya, ia perlahan berdiri dan langsung menarik ridho untuk memeluknya, membuat ridho tersenyum

Ridho : kamu maukan jadi pacarnya kk Ridho ( masih memeluk putri )

Putri hanya mengangguk sebagai jawaban membuat semua orang bersorak senang, dan sebagian Juga ada yang terharu melihat adegan itu.



Jam pelajarn sudah selesai, itu artinya semua siswa sudah pulang kerumah masing masing

Skip parkiran

Randa : wan boleh ngk gw ngajak selfi jalan, entar gw anter pulang kok
Ridwan : boleh kok, tapi ingat jangan kemaleman pulangnya

Selfi : iya deh bang, kita pamit dulu yah bang, ra kakk sama kk randa pergi dulu yah ( membelai pipi rara lalu masuk kemobil randa diikuti randa dari belakang )


Skip Taman

Selfi : kok kita ke taman sih kk ( ucapnya setelah duduk bersama randa di kursi )
Randa : hmkk emangnya kenapa kamu ngk suka yaa sel
Selfi : suka kok kk ( tersenyum )

Suasana hening menyelimuti dua insan itu, selfi yang hanya diam dengn fikiran kosong, sedangakn randa dia bingung harus bicara apa, ia juga Tdak tau harus memulai dari mana.

Ranfi : ow iya ( ucapnya barengan )
Selfi : hmkk kakak duluan aja
Randa : kamu aja deh sel ( tersenyum )
Selfi : yaudah deh, hmkk kk randa hmk sebenarnya selfi mau nanya, ( menatap randa serius )

Randa : hmkk nanya apa sel ( ikut menatap selfi )
Selfi : selfi dimata kak randa gimana sih,
Randa : kok nanya gitu sih
Selfi : yah ngk ap2 sih kk cuman nanya doank ( tersenyum )

Randa : kamu mau tau kamu dimata kakak gimna ( menatp selfi membuat selfi mengangguk cepat )
Dimata kakk itu kamu adalah wanita yang paling kakak sayang, paling kakk cinta, dan asal kamu tau sel, kakak benner beneer tulus sama kamu, kakak ngk punya alasan kenapa hati kakak sangat menginginkan kamu sel, yang kakk tau kakak bahgia sama kamu ( memegang tangan selfi )

Selfi : tapi tapi selfi ini penyakitan kk, dan umur selfi udah...
Randa : suttttss kamu jangn ngomong gitu ( menempelkan telunjuknya ke bibir selfi ) umur tuh Allah yang ngatur, dan kita sebagai hambanya hanya bisa ihklas jalani ini semua sel, ( memeluk selfi )

Aku tau kamu wanita yang kuat sel, dan aku yakin kalo kamu bisa jalani semua ini, 1 lagi kamu jangan pernah merasa sendiri selfi, krna aku selalu ada untuk kamu.

Selfi hanya diam, ia merasa nyaman dalam pelukan itu, entah kenapa perasaannya sangat tenang kalo randa memeluknya, satu hal yang selfi tau, nyaman itulah yang ia rasakan saat ini.

Selfi : rasanya aku ingin membuat waktu ini berhenti, walau hanya sebentar itu sudah cukup, aku hanya ingin selalu berada dalam pelukan ini

,  Terimah kasih Tuhan kau sudah mengirimkan seseorang yang sangat mencintai hamba ( batin selfi )

Tak terasa hari sudah sore, dan Randa memutuskan untuk mengantar selfi pulang.

Sementara dirumah selfi sedang terjadi pertengkaran hebat antara mama dan papanya, Ridwan dan Rara mereka hanya menyaksikan, krna mereka tdak tau apa sumber dari masalah ini.

Dewi : cukup pa, mama udah cukup sabar selama ini, mama udah ngk bisa nutupin luka yang ada dihati mama ( suara meninggi)
Irfan : Tpi ma, mama jangn egois dong, mama ngk mikirin perasaan anak itu, mama ngk mikirin gimna perasaan dia kalo sampe dia tau yang sebenarnya

Dewi : HA Papa bilang mama egois, papa lebih baik berkaca, krna yang sebenarnya egois tuh papa bukan mama ( bentak dewi ) apa tdak cukup selama ini luka yang papa torehkan dengan wanita penggoda itu
Irfan : mah jaga ucapan mama, jangan bawa bawa dia, dia sudah meninggal ma, dia sudah pergi ( bentak irfan )


Selfi berada,

Kini selfi sudah berada Di depan rumahnya setelah mobil randa pergi, selfi bergegas masuk ke dalam rumahnya, namun saat dia masuk alangkah terkejutnya dia melihat suasana rumahnya.

Kembali lagi ke Irfan dan Dewi

Ridwan : pah mah kalian kenapa sih, siapa wanita yang mama maksud dan siapa anak itu ( ucapnya yg sudah berada di dekat kedua orang tuanya )
Rara : papa jangn bentak mama, dan mama juga jangan marah marah, rara ngk suka liatnya ( memeluk ridwan sambil menangis )

Dewi : lebih baik kalian masuk kamar sekarang juga ( bentaknya )
Rara : tapi mah.....
Dewi : mama bilang masuk yah masuk, kamu mau jadi anak pembangkang juga seperti kakak kamu itu ( ucapnya penuh emosi )

Ridwan memutuskan membawa rara ke dalam kamarnya namun langkahnya terhenti krna suara mamanya.

Dewi : tunggu ( teriaknya )
Kalian ngk usah ke kmar, kalian disini aja, biar kalian tau inti dari masalah ini, kalian mau tau kan siapa anak itu dan siapa wanita penggoda itu ( menatap irfan sinis )
Irfan : jaga ucapan mama ( bentaknya )

Dewi : emang benner kan dia itu wanita yang ngk tau malu, wanita penggoda ( suara meninggi )

Plakkkk

Yah irfan baru saja menampar dewi, tapi tanparannya tdak mengenai dewi , bukan dewi yang tertampar, tapi seseorang yang sudah jatuh tersungkur ke lantai dengan sudut bibir yang berdarah.














Bersambung........


Penyesalan ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang