Matahari pagi menyapa dari jendela kamar omah, tangan lembut mengelus kepalaku dan ku buka mata dengan perlahan. Omah duduk disamping tempatku tidur, menatap jendela luar dengan tatapan lembutnya.
"Fani bangun... Bukankah kamu harus pergi kuliah sekarang?" tanya omah padaku, namun matanya masih terarah pada jendela luar.
"Jam berapa sekarang omah...?" tanyaku sambil menguap
"udah jam setengah tujuh fani" kata omah melihat jam yang berada di dinding kamarnya, "what?!" aku pun langsung berdiri dari kamar tidur dan menuju kamarku.
Ku bersihkan diriku untuk bersiap pergi ke kampus, pergi ke dapur dan berharap sudah ada makanan di atas meja makan. Saat sampai di meja makan aku mendapati omah sudah ada di meja makan, dan memintaku untuk duduk menikmati makanan yang sudah ada di piring.
"Ini udah siap omah? Siapa yang siapin?" tanyaku sambil meneguk susu, "bunda mu sayang" jawab omah sambil melahap makanan."tumben sempet" kataku lalu pergi berlalu dari meja makan setelah mengambilkan obat omah, aku pun menjalankan mobilku dengan kecepatan lebih cepat dari biasanya karena aku yakin kalau aku terlambat.
Ku langkahkan kakiku dengan cepat menuju kelas, saat hendak menginjakkkan kaki kedalam kelas betapa sialnya aku ternyata dosen sudah memberikan materi.
"Maaf pak, boleh saya masuk?" tanyaku di depan pintu kelas
"kamu tahu jam berapa sekarang?"katanya sambil melihat arloji yang melingkar di tangannya.
"Mungkin jam setengah delapan pak, tadi macet" jelasku. Tidak mungkin juga aku bilang kalau kesiangan, yang ada malah dimarahin.
"jalanan macet disalahin, makannya jangan berangkat kesiangan. Kamu pergi ke perpustakaan, salin apa yang ada di materi bapak" katanya
"what? Tapi pak.." kataku dengan wajah terkejut, dan dosen pun menutup pintu kelas tanda aku tak di perbolehkan masuk.
"Shit!!!" kesalku, lalu berlalu dari kelas dan menuju perpustakaan dengan wajah kesal.
Saat di perpustakaan ku cari buku materi dosen hari ini, penat mencari akhirnya aku menemukannya. Ku bawa 3 buku materi ke meja baca dan mengeluarkan alat tulisku, ku baca satu buku yang menurutku lebih mudah untuk di mengerti. Aku pun mulai terfokus pada materi yang ada dibuku,ku tulis beberapa materi namun jam istirahat sudah berbunyi. Kurapikan bukuku dan membawanya ke petugas perpus untuk meminjamnya, ku langkahkan kakiku keluar perpustakaan.
Ku ambil ponsel di tas ku, dan melihat ada notif pesan dari tiara.
From Tiara :
Lu kalo udah, gua tungguin di kantin yah..Aku pun langsung memasukkan ponselku kedalam tas
"Tifani?"kata seorang pria di depanku, tapi aku masih memasukkan ponsel di tasku."elu? Ada apa?" kataku saat melihat ke arahnya ternyata itu andika
"kok sendirian aja? Mau di temenin ga?" katanya dengan tawa yang licik, dan diikuti oleh teman temannya.
"Enggak gak usah, gua bisa pergi sendiri" sahutku langsung berlalu dari hadapan andika dan teman temannya.
"Kak Fani bukan?" kata seorang wanita didepanku
"iyah, ada apa yah?" tanyaku padanya.
"Kakak mau kemana?"tanya wanita disebelahnya, "emmm.. Ke kantin" jawabku dengan senyum simpul.
"kita boleh bareng sama kakak?" sahut mereka bersamaan, dan aku pun mengangguk. Kami pun berjalan bersama sampai ke kantin, mereka duduk bersamaku dan tiara.
"Lu lama banget sih Fan" kesal tiara, dengan melahap makanan yang sudah dibelinya.
"Biasa, dika menahanku dengan pertanyaannya tadi" jawabku dan duduk di samping tiara sambil meletakkan makanan ku diatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
cewek hits dan cowok cupu.
Teen FictionSetiap anak pasti menginginkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, namun aku tak seberuntung kalian. Orang tuaku terlalu sibuk dengan dunia karirnya, hingga tak punya waktu untuk mengurusku. 20 tahun lebih dibesarkan tanpa pengawasan orang tua,tu...