Maut

420 23 0
                                    

"Relakan yang sudah pergi,
Jangan memaksakan untuk
Kembali"


"Sayang, nanti malam kita dateng ke pesta pernikahan rekan ku yah" ucap alan dari depan cermin yang sedang menyisir rambutnya.

"Baiklah, tapi sekarang kita pergi beli es krim yah..." pinta ku mendekati alan dan memeluknya dari belakang.

"Kan aku mau ke kantor sayang.." kata alan yang kemudian berdiri dan menyamakan pandangan mataku, Aku hanya mendengus kesal.

"Yasudah" sahutku ketus, lalu berdiri membelakangi alan.

"Iyah iyah... Kita pergi ke toko es krim sekarang, masak iyah aku nolak maunya istri ku yang cantik ini" bujuknya. Seketika pipiku memerah, dan senyum mengembang di bibirku.

"Terima kasih...sekarang kita berangkat yah sayang" ucapku lalu berjalan menuju pintu kamar, alan hanya menggelengkan kepala dengan senyuman.

Saat di perjalanan aku tak henti hentinya mengelus perut ku, alan pun sesekali mengelus kepala ku dan melemparkan senyuman manisnya.

Sesampainya di toko es krim, aku dan alan pun turun bersama memasuki toko itu. Toko itu nampak ramai sekali, kemudian alan mencarikan ku tempat duduk. Saat aku sudah duduk, alan pergi membeli dua es krim. Lalu bergabung bersamaku di meja kami

"Terimakasih sayang" ucapku saat melahap satu suapan es krim yang ada di cup, dan alan mengangguk dengan senyuman.

"Oiya, nanti di pesta pernikahan rekan kamu... Aku tak mau berdiri terlalu lama yah" pintaku.

"Tentu saja, aku tak ingin membuat istriku kelelahan. Aku hanya memintaku untuk menemaniku hadir di pesta nanti sayang" kata alan menatapku.

Setelah menghabiskan es krim, aku dan alan segera menuju rumah. Bersiap untuk datang ke pesta pernikahan rekan kerja alan, meskipun perasaanku sedikit tak enak. Tapi bagaimana lagi? Itu hanya sebuah pesta, lagian aku pergi ke pesta dengan suami ku pasti dia akan menjaga ku dengan baik.

Sesampainya di sebuah gedung pernikahan di lantai dasar, aku dan alan membaur dengan tamu lainnya.

"Hay, kenalin... Ini tifani istri ku. Dan sayang kenalin, ini brandon, karina,dan joshua" kata alan memperkenalkan ku pada teman temannya, aku pun menjabat tangan mereka dan mereka menyambutnya dengan senyuman.

"Istrimu cantik alan" kata brandon.

"Jelas" ucap alan, sambil merangkul pundakku dan aku hanya tersenyum.

"Mengandung anak pertama yah?" Tanya karina padaku sambil mengelus perutku.

"Iyah benar" jawabku dengan senyuman.

"bahkan Tifani lebih cantik dari alexa" Celetuk joshua membuat mata karina dan brandon menatap sinis ke arahnya.

Hal itu sempat membuat ku terkejut, kenapa harus di bandingin sama alexa? Kenapa tidak yang lain saja.

"Maaf fani, kita pergi ke sana dulu yah" ucap karina menunjuk ke arah lain dan aku mengangguk.

Alan pun membawaku ke kursi tamu dan duduk bersamaku

"Kenapa sih mesti di samain sama alexa?" kataku sedikit kesal dan melipat kedua tanganku di bawah dada.

"Kalo ngambek gitu jadi tambah cantik tau" sahut alan sambil menyentuh dagu ku

"Ih kamu mah" ucapku lalu memeluk lengan alan, alan selalu berhasil meredam amarahku dengan hal kecil yang selalu ia lakukan saat aku sedang marah.

Alan beranjak dari kursi meninggalkan ku untuk membawakan minuman untuk ku, aku masih sibuk dengan ponsel ku. Seketika seorang yang tak ku kenal datang ke arahku, membuatku menoleh ke arahnya.

cewek hits dan cowok cupu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang