Udara Segar

764 49 1
                                    

*Si Cupu Pov

Si cupu berjalan memasuki rumahnya, dan bergabung dengan keluarganya di meja makan.

"Kakak darimana saja??" tanya adik si cupu

"Kakak dari rumah sakit" jawabnya, llu dia duduk di kursi makannya.

"Siapa yang sakit Al?" tanya mama si cupu.

"Tadi anak fakultas hukum jatuh dari lantai dua, lalu alan dan fani membawanya ke rumah sakit" jelasnya.

"Sudah? Seperti itu saja?" lanjut ayahnya.

"Iyah Ayah" dustanya, karena dia hanya menceritakn seperempat kejadian di rumah sakit. Si cupu dan keluarganya pun makan dengan tenang, setelah itu si cupu itu berpamitan untuk beristirahat lebih dulu dari keluarga yang lainnya.

Si cupu melangkahkan kakinya ke kamar tidur, berbaring diatas tempat tidur.

"Fani tadi begitu berbeda, tak biasanya dia memanggilku dengan sebutan alan dan kata Lu berganti jadi kata kamu. Sebenarnya dia berhati lembut, tapi entah apa yang membuatnya menjadi anak yang sedikit keras kepala" pikir si cupu itu dengan memandang lngit langit kamarnya.

"Apa yang ku pikirkan? Kenapa aku jadi memikirkan tifani" katanya sendiri, dan mematikan lampu tidurnya.

*Come Back

Setelah makan malam, aku menyalakan tv dan merebahkan diriku pada sofa.

"si cupu sebenarnya baik, saat keluargaku tidak mempercayaiku dia begitu meyakinkan polisi bahwa aku tidak bersalah. Dan dia mengingatkan ku pada omah, andai aku tak diingatkannya mungkin aku sudah terhanyut di sungai" batinku berkata.

"ngapain gue jadi nyanjung tuh si cupu? Bodoamat ah" sadarku pada diri sendiri.

#Pagi Hari

"Fan... Ntar kita pergi ke puncak yuk" tawar Tiara padaku, dan membuat ku mengernyitkan dahi.

"Ngapain ke puncak??" sahutku.

"Udah ikut aja, sesekali buat nenangin pikiran di akhir semester yang padet ini. Yakan" rayunya padaku.

"iyah juga, daripada aku dirumah gak ngapa ngapain....ga mungkin juga kedua orangtua ku membawaku berlibur di tengah bisnis baru yang mereka lakoni sekarang" gumamku dalam hati.

"Yaudah deh, pulang kuliah ya" kataku

"Yes!!! Makasih Fani..." senang tiara dengan memelukku.

"kita ke kantin sekarang?" tanyaku pada tiara, "Siap bos" semangatnya.

Kami pun berjalan menuju kantin, sesekali membalas senyuman kepada mahasiswa yang menyapaku. Aku membeli susu kotak dan beberapa snack lalu menghampiri tiara yang sudah duduk di meja kantin sendirian, ku letakkan makananku diatas meja. Saat aku melihat beberapa magasiswa dan melihat suasana taman aku melihat gengnya Andika, mereka tengah berkumpul.

"Itu Andika??" kataku memfokuskan pandanganku pada seseorang yang berdiri di taman bersama gengnya.

"What?! Andika? Mana Fan?" kaget tiara, kemudian melihat ke arah dimana aku memfokuskan pandangan.

Dan benar, dia benar benar Andika Putra Wijaya. Berseda gurau dengan teman satu gengnya, sesekali memanggil beberapa mahasiswi yang lewat dudepan mereka. Dia seperti tak membawa beban apapun setelah apa yang terjadi belakangan hari, bagaimana bisa dia bebas dari tahanan? Sementara baru kemarin dia menjalankan hukuman. Tentu saja berkat Ayahnya pengusaha sukses itu, jadi dengan mudah keluarganya mengurus sebuah kasus hanya dengan mengeluarkan uang apalagi Andika putra pertama mereka.

cewek hits dan cowok cupu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang