Persiapan

690 43 0
                                    

"Selamat pagi sayang" kata bunda saat aku hendak duduk di kursi makan.

"Pagi juga bunda.. Papa" sahutku dengan senyuman, bunda pun memberikan ku sepiring makanan dan kami bertiga makan dengan tenang. Terlitas pikiranku pada kata si cupu, "Yang di atas sayang pada omahmu fan, sekarang kamu coba untuk bersabar. Janji alloh itu pasti, dia akan menggantikan yang lebih baik untukmu" dan aku tersenyum kecil.

"Fani kenapa?" tanya bunda. Aku pun berdiri dari tempat duduk

"Tidak ada apa apa bunda" jawabku, lalu aku menghampiri papa dan bunda untuk berpamitan dan memeluk mereka.

Ujian dimualai, semua mahasiswa mengerjakan ujian di tempatnya masing masing. Pikiranku masih kacau dan tertuju pada omah, bagaimana kabar omah? Apa omah baik baik saja? Sesekali aku meneteskan air mata.

Kriiinggg....

Bel istirahat berbunyi dan mengagetkanku, beberapa soal masih belum sempat aku kerjakan sedangkan semua mahasiswa sudah mengumpulkan tugasnya.

"Semoga beruntung..." kata Vania yang berjalan menuju meja dosen, dengan mengibaskan rambutku ke belakang. Aku tak peduli dengannya, yang penting aku harus menyelesaikan sisa soal yang belum aku kerjakan.

"Tifani kumpulkan" kata dosen

"Sebentar pak" sahutku

"kalau saya sampai meninggalkan kelas, saya tidak akan menerima pekerjaanmu" sahut dosen itu, aku pun segera berdiri dan menyerahkan soalku pada dosen.

Aku tak ingin pergi kemana kemana sekarang, aku hanya ingin sendririan.

"Fani... Aku turut berduka cita yah atas kepergian omah" katanya padaku, dan dia memelukku.

"Makasih Ra, kalau kamu mau ke kantin aku ga bisa" kataku pada tiara lalu melepaskan pelukanku.

"Tak apa Fan, aku disini saja menemanimu" kata Tiara, kemudian mendekatkan kursinya pada kursiku.

Suasana hening yang ada di dalam kelas, seketika berubah menjadi ricuh. Ku lihat beberapa mahasiswa ada di depan kelasku, dengan cepat tiara berjalan ke arah pintu kelas.

"Ngapain kalian semua disini?! Pergi sana! Ini bukan tontonan!!" marah tiara pada mereka, lalu menutup pintu kelas dan gorden yang ada di dalam kelas.

"Kamu yang sabar yah Fani" kata tiara menghampiriku dan mengelus pudakku dengan pelan. Aku hanya tertunduk, hingga akhirnya jam masuk pun berbunyi. Semua mahasiswa kampus masuk, dan menerima materi dari dosen.

Pengumuman!!
Untuk mahasiswa semester akhir diharap setelah menerima mata kuliah terakhir berkumpul di aula teater.

Terdengar suara pengumuman, pasti untuk persiapan kkn. Padahal setelah pulang kuliah, aku ingin pergi ke makam omah. Bel pulang pun berbunyi, banyak mahasiswa yang memadati mading utama. Pasti nilai ujian sudah tertera disana, aku tak ingin melihatnya.

"Kamu ga liat nilai fan?" tanya tiara padaku

"kalo kamu mau liat gapapa Ra, aku tungguin kok" kataku. Lalu tiara melihat mading, tak menunggu lama akhirnya tiara datang padaku. Kami pun berjalan menuju aula teater, aku dan tiara duduk di tengah. Karena sudah cukup banyak mahasiswa yang ada disana, rektor dan beberapa dosen pun sudah berada di pnggung teater.

"Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatu, salam sejahtera untuk kita semua" sambut pak rektor

"Waalaikumsalam warohmatullohi wabarokatu" jawab suara mahasiswa yang ada.

"Besok kalian akan mengadakan kkn di beberapa daerah, tentunya kalian harus mempersiapkannya dengan baik mulai dari fisik yang sehat, mental yang cukup untuk berkomunikasi dan menghadapi warga di daerah yang kalian jadikan objek, dan yang terakhir kalian harus siapkan itu semua dengan baik dan jaga kesehatan kalian" kata pak rektor pada para mahasiswa.

cewek hits dan cowok cupu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang