Aku pun menuruni mobil, dan papa membawa koperku keluar dari mobil. Beberapa mahasiswa yang lewat di depanku menyapaku, dan kali ini aku tak ingin bodoamat pada mereka. Karena ini kali pertamanya papa dan bunda mengantarkanku sekolah, tak lama kemudian tiara datang menghampiriku.
"Hay Fani, hallo om, tante." kata tiara memelukku kemudian mencium kedua tangan orangtuaku.
"Kita sekarang kumpul di lapangan kampus yuk" kata tiara padaku, aku pun memeluk kedua orang tuaku dan berlalu dari hadapan mereka.
"Fan..Raa" terdengar suara yang tak asing bagiku, suara seseorang yang seharian kemarin tak ku dengar.
"Assalamualaikum om, tante" sapa si cupu itu pada bunda dan papa. Lalu berlari kecil menghampiriku dan tiara, entah kenapa melihatnya saat ini perasaan ini begitu senang. Sial!! Ada apa ini
"Bareng yah", lalu aku dan tiara mengangguk.
"Sayangg..." terdengar teriakan seorang yang tak asing bagiku.
"Astaga... Pacar kamu tuh ra" sahutku
"kalian duluan yah, aku sama Adit ntar nyusul" kata tiara. Aku dan si cupu ini pun berjalan bersama menuju lapangan,
"Kemaren gue ga liat lu samasekali" tanyaku pada si cupu
"Lah? Kok tau?" katanya dengan tawa di bibirnya.
"Yah, cuma nanya aja" sahutku
"kontrol Fan" jawabnya dengan senyumnya
Braaaakkk...
Seseorang mendorongku dari belakang, hingga membuatku terjatuh.
"Rasain tuh, akhirnya gue bisa dapet nilai tertinggi di ujian kemaren" katanya dengan tawa saat melihatku terjatuh. Si cupu pun membantuku berdiri, dan tiba tiba bima datang membantuku berdiri juga."Kamu gapapa Fan??" tanya bima dan si cupu bersamaan, sehingga membuatku menatap kesuanya bergantian.
"Alan, kamu kenapa sama dia sih?" kesal si vania saat melihat si cupu membantuku berdiri. Dia menarik si cupu itu, dan si cupu itu pun berdiri bersama vania di depanku lalu bima yang membantuku berdiri.
"Kamu kenapa lakuin itu sih Van?!!" marah si cupu itu pada vania
"Itu pantas dia terima karena sudah berada di bawahku" jelasnya pada si cupu
"Kamu bener bener yah" sahut si cupu itu menunjuk ke arah vania, namun vania langsung meanrik tangan si cupu dan membawanya berjalan bersamanya.
"Kamu Gapapa kan Fan?" tanya bima padaku
"Engga gapapa, makasih ya bim" kataku padanya. Apa benar nilaiku ada dibawah vania? Kenapa tiara tak memberitahuku kemarin soal itu?, aku dan bima pun menuju lapangan utama kampus. Saat kami melewati dimana vania dan si cupu itu yang sudah berbaris di lapangan, ku lihat si cupu itu dengan tatapan yang bingung ku lihat dia pun juga tak mengalihkan pandngannya padaku. Seperti dia ingin menanyakan sesuatu padaku, Aku dan bima pun berbaris bersama beberapa mahasiswa lainnya. Setelah di beri sedikit pembekalan, aku dan tiara pun berada pada satu bus. Aku pun meletakkan koperku pada bagasi bus, dan mencari tempat duduk. Aku dan tiara pun duduk bersama, tak lama kemudian bus pun mulai berjalan.
"Kita tiga fakultas, satu daerah, satu bus pula" kata tiara padaku.
"What?! Seriusan?" kagetku dengan membulatkan mata menatap tiara
"Iyah Fanii... Ga nyangka kan?" sahut tiara
"Gila banget" lanjutku
"Oiya Ra gue mau nanya ke lu" tanyaku pada tiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
cewek hits dan cowok cupu.
Teen FictionSetiap anak pasti menginginkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, namun aku tak seberuntung kalian. Orang tuaku terlalu sibuk dengan dunia karirnya, hingga tak punya waktu untuk mengurusku. 20 tahun lebih dibesarkan tanpa pengawasan orang tua,tu...