Kelompok kami pun sudah ada di sekolah jam 9 tepat. Tak lama kemudian perusahaan itu datang dan menanyakan pada kami
"Atas nama Tiara?" kata pengantar itu.
"Iyah saya sendiri" sahut tiara
"Oiya 10 coputer yang lainnya jangan diturunkan, Agus akan mengantar kalian ke kantor kepala desa" jelasku pada pengirim barang.
Beberapa orang menurunkan computer ke ruang guru,Firman pun membawa koper dan menemaniku untuk membayar computer itu. Setelah kami hitung uanganya, kami serahkan pada pengantar computer itu.setelah itu mobil yang membawa sisa computer itu pergi ke kantor kepala desa bersama dengan agus.
Kami berempat pun sibuk memasang kabel cpu dan mengatur beberapa program computer bersama para guru yang paham soal computer, setalh kami menatanya pak kepala sekolah meminta semua siswa siswi berkumpul dilapangan. Tak lama kemudian agus datang, menghampiri kita.
Semua siswa sekolah dasar berbaris layaknya akan mengadakan upacara bendera, kami diminta pak kepala sekolah untuk berdiri disampingnya.
"Berkat kakak kakak ini kalian semua akan belajar computer" sahut pak kepala sekolah.
"Sekarang semua siswa siswi berbaris untuk bersalaman dengan kakak kakak ini dan mengucapkan terimakasih" dengan segera para siswa siswi berbaris dan mencium tangan kami berlima, sesekali aku mengelus kepala mereka dan tersenyum pada mereka semua.
Selurus siswa siswi pun kembali ke kelasnya masing masing, tapi kami masih ada perlu dengan kepala sekolah. Kami semua berada di ruang kepala sekolah, Tiara mengambil Amplop coklat di dalam koper dan memberikannya padaku.
"Pak ini sedikit dari kami, semoga bisa membantu memajukan sekolah ini" kataku menyerahkan amplop itu kepada kepala sekolah.
"Ini apa lagi Dek? Kalian membantu kami sudah lebih dari cukup, dan sekarang masih ada tunai. Terimakasih banyak" kata kepala sekolah pada kami.
"Bailah pak, kami masih ada urusan. Kami pergi dulu pak" sahut Firman, kami pun berdiri menjabat tangan kepala sekolah satu persatu lalu pergi dari sekolah menuju kantor kepala desa.
Saat kami berada di kantor kepala desa, sudah ada kelompok dari fakultas ekonomi. Kami pun berjalan ke arah mereka, lalu membicarakan beberapa hal.
"Btw, para warga akan pulang bekerja jam berapa Al?" tanyaku pada si cupu.
"Sekitar jam lima sore fan" jawabnya.
"Baiklah, kalau begitu nanti kami akan presentasi bersama selepas isya. Bagaimana??" tanyaku pada kelompok si cupu, dan mereka mengangguk.
Waktu berlalu begitu cepat, para warga pun sudah memadati kantor kepala desa.
"Saya disini akan memberikan delapan computer kepada para warga yang beruntung" kata ku, lalu salah seorang warga mengangkat tangannya.
"Bagaimana kami tau menggunakan alat itu dik?" tanyanya, lalu menurunkan kembali tangannya.
"kami akan mengajari bapak ibu sampai bisa" jawabku dengan senyum simpul.
"Kami juga sudah memberi beberapa computer ke sekolah anak bapak ibu menimba ilmu, jadi anak bapak bapak dan ibu ibu tidak akan tertinggal" lanjut Firman. Lalu salah seorang warga mengangkat tangannya.
"Jadi biaya sekolah akan naik?" tanyanya.
"Oleh karena itu saya dan teman teman saya mengembangkan potensi bapak bapak dan ibu ibu untuk menambah penghasilan" sahut si cupu itu.
"Dengan bantuan jalan raya yang sekarang sudah dapat bapak ibu gunakan untuk mengirim barang ke kota" lanjut salah satu teman si cupu.
Cukup lama kami rapat malam ini, mengundi siapa warga yang dapat membawa pulang computer untuk usaha. Setelah itu Vania dan agus memberikan amplop kepada para warga, dan kami pun mengajari warga yang mendapatkan computer sampai bisa. Saat warga sudah pulang dan mereka akan dikirimkan computernya ke rumah warga itu besok pagi oleh beberapa perangkat desa, tak lama kemudian kepala desa menghampiri kami semua duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
cewek hits dan cowok cupu.
Novela JuvenilSetiap anak pasti menginginkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, namun aku tak seberuntung kalian. Orang tuaku terlalu sibuk dengan dunia karirnya, hingga tak punya waktu untuk mengurusku. 20 tahun lebih dibesarkan tanpa pengawasan orang tua,tu...