Ku ikat rambutku, memakai celana olahraga dan ikat kepala. Pagi ini aku ingin pergi joging di taman dekat rumah, tak ada teman tak mengapa itu lebih baik.
Aku pun berlari kecil dari rumah menuju taman, keringat seketika mengalir di pelipisku. Sampailah aku di taman, banyak orang di taman tak terkecuali teman teman kampus karena memang taman ini lumayan dekat dengan kampusku.
"Eh ada kak fani... Boleh foto bareng ga kak?" tanya seorang adek kelasku, tak mungkin aku menolaknya. Aku pun mengangguk dan menuruti apa yng dia mau, seketika semakin banyak orang yang menuju ke arahku. Aku pun kebingungan, niatku disini untuk olahraga bukan untuk lainnya.
"sebentar aku ke kamar kecil dulu yah" dusta ku agar bisa menghindari orang orang yang mengacaukan olahragaku.
Aku pun berjalan cepat menuju kamar mandi, sampailah aku di kamar mandi. Mengelap keringatku dengan handuk kecil yang ku bawa, tak lupa merapikan rambut juga. Setelah itu aku berjalan keluar kamar mandi, aku berniat mencari makanan dan minuman.
Aku berjalan santai menyusuri jalan taman, sesekali tersenyum pada orang orang yang menyapaku.
"Wooyy Fani" suara teriakan wanita yang tak asing bagiku, langkah kakinya menuju ke arahku."Ada apa tiara" kataku sambil menyenggol lengannya, "kamu sendirian aja fan?" tanya tiara padaku.
"kelihatannya?" sahutku, "yah sendiri sih emang" katanya dengan gelagak kebingungan.
"Babe?" terdengar suara seorang pria di belakang, aku dan tiara pun berbalik.
"ayuk kita balik udah panas" katanya sambil menggandeng tangan tiara, aku pun kebingungan memandang tiara dan pria itu.
"pacar lu ra?" tanyaku
"hehehe...iyah, yaudah aku balik dulu yah fan" kata tiara memelukku kemudian berlalu dari hadapanku bersama dengan kekasihnya.
Aku pun kembali berjalan, mencari minuman kesukaanku disini. Di ujung jalan ada penjual minuman kesukaanku dan ku langkahkan kakiku menuju penjual itu
"Buk, es kelapanya satu yah" kataku, lalu aku duduk di tempat yang sudah di sediakan. Ku ambil ponsel dan memainkannya, tak lama kemudian ibu penjual itu meletakkan kelapa muda diatas mejaku. Aku pun menyiapkan kamera dan memotretnya, lalu ku ungga di instastory instagramku.
"Leganya...." kataku,lalu meletakkan daguku pada tangan yang ada di atas meja.
"Bu, es kelapanya satu yah" suara itu, rasanya aku mengenalinya. Suara polos dan aneh yang bebrapa hari belakangan sering ku dengar, ku miringkan kepalaku untuk melihat apakah benar suara itu milik si cupu.
"Astaga" kataku, dugaanku benar, ternyata benar itu si cupu.
"Loh? Tifani kan?" katanya menunjuk ke arahku, dan duduk dihadapanku.
"kenapa lu lagi sih, emang cowo di dunia ini lu doang yang gua temuin" ketusku sambil memainkan ponsel.
"loh? Vania? Lu kok sama si cupu ini sih?" kataku terkejut melihat teman se-fakultasku bersama si cupu.
"Gapapa, emang ada masalahnya denganmu?" tanyanya padaku dengan tatapan sinis.
"yah gapapa, cocok aja" kataku dengan tawa mengejek.
"Jodoh kali" katanya dengan tawa anehnya yang membuatku melongo dibuatnya
"Hah?! Lu gila apa, gua seorang Tifani anggraini sama si cupu kampus? Mimpi!" sahutku dengan mengibaskan kuncirku, lalu berlalu dari hadapan si cupu.
Aku pun berjalan santai hendak pulang, sepertinya ada langkah kaki yang mengikutiku. Ku hentikan langkahku, dan tiba tiba si cupu di sampingku.
"Lu ngapain sih ngikutin gua" sahutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
cewek hits dan cowok cupu.
Novela JuvenilSetiap anak pasti menginginkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, namun aku tak seberuntung kalian. Orang tuaku terlalu sibuk dengan dunia karirnya, hingga tak punya waktu untuk mengurusku. 20 tahun lebih dibesarkan tanpa pengawasan orang tua,tu...