Tak ada yang lebih seksi dari seorang istri yang masak dengan sehelai daster. Segala bumbu rapih tersusun di rak: daun-daun waktu, bubuk-bubuk mesiu, serta mayat-mayat api, dan ledakan pekik yang tersumbat gagu.
Dia memasak sunyi.
Dia hidangkan bunyi.
Sungguh, betapa Punk Rok cinta kita malam itu,
dan papan skate adalah wajan:
dan meski kata belum lagi matang,
kita meluncur saja bagai hujan."Maaf ya Mas, baru Desember ini aku sempat hidangkan musim",
"Tak mengapa, memasak kata memang tak semudah mengucapkan bim.."
"salabim?"
"salabim."
Istriku pun manja seketika, dan kami melesat bersama di papan luncur pada labirin waktu yang panjang.Zaman-zaman berputar kebelakang, mesin ketik dan pengeras suara gemericik. Seperti musik Punk, meski masakanmu telah tabu di telinga zaman, tapi nafasmu menjadi demo. Lebih anarki dari aksi manapun.
Oh penguasa.. Oh penguasa..
Istriku suka memasak kata, dan baginya sepiring protes adalah cinta. Maka akupun legawa.(2019 )
KAMU SEDANG MEMBACA
1995
PoetryBerikut merupakan manuskrip berisi sekumpulan puisi saya yang tidak ingin saya beri terbit, karena saya memang tidak mau saja. Isinya sajak-sajak ketika awal mula saya coba-coba menulis puisi. Beberapa ide/penggalan baris atau bait/potongan diksi/ko...