133; Untuk Perempuan Dengan Bola Mata Dari Biji Kopi

83 5 0
                                    

Aku terpesona dengan rekah di bibirmu, cukup dengan gincu dari buah naga.
Cukup pewarna kupu-kupu, dan pipimu pun merah muda.
Wahai perempuan dengan rambut bau cendana,
kau membuatku merasa seperti Rendra.
Kesepian. Menghadapi kemerdekaan tanpa (ber) cinta.

Tidakkah kau tahu,
bola matamu: biji kopi.

Biar aku kecap secangkir matamu yang centil,
dan kulukis harumndengan setangkai pensil.
Dengarlah,
aku menjadi mijil, dan jangan kau hitung baris-baris ini
Kita dua ventrikulus yang berbagi tempat di ruang yang kecil

dan telah aku katakan,
kepada Benjamin; Nabilah; Kay; dan Sesyll:

daripada jadi pacarmu, aku lebih pilih jadi presiden.
Sebab, aku tidak ingin hatimu jatuh ke tangan asing.
Maka dengarkan aku,
dadamu yang amba akan aku titik dengan sebilah canting.
Jadi lekaslah tidur, lekaslah berbaring.
Biar aku kecup dengan lembut jidatmu yang nyala dan bening.

(2020)

1995Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang