Selamat Datang Kesepian

78 7 0
                                        

"You're trying to leave yourself behind, but you can't. The more you try to run away from yourself, the more you'll have yourself with you."
F. Scott Fitzgerald, The Adjuster

...

Tutur bahasanya parafrasa ganjil yang lucu dan sedikit menyentil. Hikayat kecil pada balon-balon katanya, manis bagai buah. Mataku keranjang, siap menampung buah keluhmu sampai matamu ke ranjang.

Di kota turis tempat aku lahir, cinta berbaur dengan gurau dan satir. Aku jatuh cinta pada senyummu yang konyol. Aku jatuh cinta pada caramu berpikir. Dan aku tahu, tak ada kebahagian yang abadi. Kelak segala sesuatu akan berakhir.

"Selamat datang, kesepian.
Selamat menemukan jalan pulang."

Begitulah.. tahun-tahun boleh berganti, tapi tak seorangpun yang menyerupai kau, dan di sinilah aku, memeluk nyaliku yang tipis dengan penyesalan yang tebal di bawah lampu-lampu jalan.

Kota ini, kadang-kadang dingin, sebab pelukmu absen menghangatkan waktu; menghangatkan segala jenis rindu; menghangatkan jantung yang membeku pada kulkas dua pintu. Jantung kata kembang kempis menggigil di pojok membeku, ah!

"Selamat datang, kesepian.
Selamat menemukan jalan pulang."

Selalu kudengar suaramu yang tersimpan: di kantung celanaku, di laci meja kerja, di atap-atap genting selepas hujan di bulan desember, di bantal yang biasa kau peluk, atau plafon gipsum, atau lampu neon, serta suara 'ceklek' yang renyah di pintu kamar. Kadang aku ingin sendiri. Namun senyummu mengintai dari seluruh penjuru mata angin..

Mengepung dan menodong tiga buah kata meluncur dari bibir kita, bibir bahasa yang suka lupa tempat dan gagal menerjemahkan makna.

"Selamat datang, jalan pulang.
Selamat menemukan kesepian."


(2020)

1995Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang