- Buat Debbie, Gie dan Farah
Tidak semudah itu, Ferguso. Jangan harap telah usai perang, aku masih akan angkat senjata dan asal kau tahu saja, kematian mengintai dimana-mana.
Tidak hanya di piring ini, di piring itu, bahkan di setiap piala perak dan cawan-cawan anggur pun ada racun.. dan racun adalah jam dinding yang mulai pikun.
Detik-detiknya gerah berloncatan masuk ke keranjang sampah, kemudian meledak dan membusuk di dalam perut orang-orang yang serakah. Tidak Ferguso. Aku tak mau mati, meski aku juga tak mau hidup seribu tahun lagi.
(2020)

KAMU SEDANG MEMBACA
1995
PoesiaBerikut merupakan manuskrip berisi sekumpulan puisi saya yang tidak ingin saya beri terbit, karena saya memang tidak mau saja. Isinya sajak-sajak ketika awal mula saya coba-coba menulis puisi. Beberapa ide/penggalan baris atau bait/potongan diksi/ko...