Berikut merupakan manuskrip berisi sekumpulan puisi saya yang tidak ingin saya beri terbit, karena saya memang tidak mau saja. Isinya sajak-sajak ketika awal mula saya coba-coba menulis puisi.
Beberapa ide/penggalan baris atau bait/potongan diksi/ko...
"Aku tidak yakin apa kau akan tetap disini sepanjang musim hujan atau kitasaling jatuh cinta dan aku berakhir patah hati?"
: Pesan masuk,
tangkapan layar dari catatan di telepon genggam, O, Sakurai. Tokyo belum beruntung pernah di kunjungi aku. Andai ia beruntung, sudah ku peluk kau di rute 246 pada jembatan layang yang landai itu,
ketika bintang-bintang di lautan gedung di cakrawala kota, berbias. Tokyo tempias. Dan seorang gadis dengan payung merah berjalan terkulai pada turunan landai. O, Sakurai.
"Pagi ini, aku sikat gigiku dengan bekas sikat giginya, untuk mengenang betapa manis kata-katanya dulu." katamu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku belum pernah ke Tokyo, tapi gerimis yang berkecai di permukaan payung bersenandung, bagai musik lofi. Aku menerawang, seperti montase ketika klip gambar - kilas ulang kita, dan aku bisa melihat dari layarku kau menangis. Kau meringis.
[ 枠外の情景,Adegan di luar bingkai ]
Januari, oh januari. Lekaslah pulang dan peluk gadis pirang yang tersenyum di poster iklan itu.
Aku, 5.727 km kata yang setiap jengkal nya kita, meski kita sudah tidak : saling cinta.
