Surat untuk Mishka

43 6 0
                                    

Teruntuk Mishka,

Berjalan di pagi hari dalam keterasingan ini memberitahu aku hakikat kata dari apa-apa yang tak terucap. Apa yang mungkin hanya bisa didengar oleh kerikil jalan, atau oleh seekor anjing tua di Pecatu yang sedari tadi menatapku aneh dan menghakimi itu - itulah dia sayangku, sebuah hela nafas ringan, yang tersemat di dalamnya cinta dan keikhlasan. Aku mengkhawatirkanmu.

Saat ini aku sedang duduk di mata waktu, mengamati berbagai macam perilaku, sambil sesekali mengamini do'a-do'a baik yang masih tersisa dari hati yang telah membusuk oleh karena mengeluh yang tak ada habisnya itu. Apa yang enggan diberikan oleh hidup, telah akan kita rampas. Namun kepedihan yang mengkristal di matamu meleleh dan menetes lebih asin daripada garam. Mengapa begitu, sayangku?

Waktu obat yang mujarab, namun tak juga ampuh mengobati rindu. Maka aku berikhtiar lebih dalam lagi untuk mengupayakan sebuah hidup. Hidup yang merdeka dari janji-janji, dan tak akan berharap sedikitpun terhadap manusia. Aku lelah melihat kita kecewa. Terkadang, kepalaku sunyi sejenak sesekali-hampir setiap tersentil oleh ingatan bahwa kita tengah mendewasakan diri. Maka akupun berdo'a, semoga kita ditabahkan di dalam hati.

Kemudian sebagaimana aku menyadari betapa kecilnya aku, dan betapa kerdilnya hati ini, seperti itu pulalah aku menyadari bahwa betapa besar rahasia hidup yang barangkali belum mampu untuk kita pahami. Sungguh betapa euforia dan gemerlap kehidupan pesta pada setiap sudut barat dan selatan pulau ini sama sekali tidak mampu menyilaukan mataku, melainkan persepsi orang-orang. Ah, melelahkan.

Entah rahasia apa yang ibu bumi pendam, bukankah nasib kita seperti dadu? Dan sebagaimama kenyataan kadang lebih tidak masuk akal ketimbang fiksi, maka aku bertaruh mencintaimu - dan akan selamanya begitu. Kita cerita dengan banyak babak, dengan akhir yang terserah kepada Sutradaranya saja. Ingatan hanyalah montase yang menyimpan banyak sekali klip-klip kerinduan dan aku janji akan segera pulang ke dalam pelukanmu yang hangat, yang api dan yang mendebarkan itu.

Peluk rindu,

Kekasihmu.

(2022)

1995Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang