Chapter 21

76 5 1
                                    

Seandainya aku yang lebih dulu mengenalmu.. Apa aku dan kamu bisa menjadi kita ?

Beberapa bodyguard masuk dengan paksa menuju ruang direktur di salah satu sebuah perusahaan industri. Kedatangan mereka yang secara tiba-tiba langsung mengobrak-abrik ruangan itu tentu saja membuat sang pemilik perusahaan sangat kaget.

Ditambah lagi dengan kedatangan bos mereka.

Ditambah lagi dengan kedatangan bos mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Aldrich Hanindito Ganendra

"Pak Aldrich.. Ini sebenarnya ada apa ? Kenapa mereka menghancurkan ruangan saya ? Salah saya apa, pak ?" Tanya direktur itu. Wajahnya sudah babak belur terkena pukulan karena berusaha menghalangi para bodyguard itu.

Tanpa berbicara, Aldrich langsung duduk di kursinya, menyaksikan sekertarisnya mengunjukkan beberapa berkas kepada pemilik perusahaan itu.

Begitu membacanya, sang pemilik perusahaan pun shock. Karena isi dari berkas itu merupakan bukti-bukti hasil penggelapan dana perusahaannya terhadap Ganendra Group.

"Nggak. Ini gak mungkin. Pasti ada yang memfitnah saya. Saya gak mungkin mengkhianati perusahaan bapak."

"Silahkan tanda tangan di sini." Ucap Sekertaris Aldrich mengunjukkan sebuah berkas untuk ditandatangani oleh pemilik perusahaan itu.

Berkas yang isinya pengambilan alih pemilik perusahaan.

"Tidak ! Saya tidak akan menandatangi apapun. Karena saya tidak pernah merasa melakukan kecurangan."

Aldrich pun memberi kode kepada para bodyguardnya untuk memaksa pemilik perusahaan itu menandatanganinya.

"Saya mohon, pak. Kasih saya kesempatan. Jangan ambil perusahaan saya."

"Kamu pikir, saya gak tau apa yang sudah kamu lakukan dibelakang saya ?" Aldrich mendekati orang itu. "Saya diam bukan berarti saya takut dengan anda. Tapi saya sengaja, sejauh mana anda bertindak."

"Karena saya tidak mau lagi terlibat dengan kalian. Cara yang kalian lakukan semakin tidak benar."

"Jangan sombong anda. Anda pikir, perushaan ini berjaya karena suntikan dana darimana, kalau bukan dari perusahaan saya."

"Bapak benar-benar jahat ! Saya menyesal berkerjasama dengan bapak."

"Makanya, jangan coba-coba tuk main-main dengan saya. Sekali saja anda mengkhianati saya, jangan harap saya bisa percaya lagi dengan anda."

"Suatu saat nanti bapak akan menyesal !" Ucap pemilik perusahaan itu. Yang hanya bisa terduduk pasrah diperlakukan tidak adil oleh Aldrich dan para bodyguardnya.

"Kita lihat saja nanti."

Setelah menyelesaikan urusannya, Aldrich pun segera pergi dari perusahaan itu dengan puas. Akhirnya dia berhasil mengambil perusahaan yang sudah lama diincarnya.

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang