Kamu tahu hal yang paling romantis dari hujan ?
Dia selalu mau kembali meski tahu rasanya jatuh berkali-kali.
–Endlessend.Di saat kita menganggap hidup itu tidak adil. Di saat itulah tanpa kita sadari sudah menarik beban-beban itu ke dalam kehidupan kita sendiri. Otomatis yang terselimuti dalam diri adalah rasa berat dalam menjalani hidup. Semua rasa yang ada dalam diri kita hadir karena sesungguhnya kita sendiri yang menciptakannya.
Itulah yang terjadi pada kehidupan sepasang remaja bernama Naiara dan Arvin.
Ketika mereka merasa seolah dunia tidak mengizinkan mereka untuk memilih 'pilihan' mereka sendiri, di saat itulah rasa keputusasaan mengendalikan hidup mereka. Hingga menjadikan diri mereka takut untuk menghadapi kenyataan. Hanya bisa lari dalam setiap masalah yang ada.
Naiara terpaksa menerima perjodohan dengan seorang anak konglomerat, karena sudah merupakan perjanjian antara kedua orangtua mereka dulu. Meski tanpa cinta sama sekali. Sehingga kehidupannya berubah drastis dari sebelumnya. Kehidupan yang sangat tidak diinginkannya.
Sementara Arvin yang hidupnya serba dibanding-bandingkan dengan sang kakak, terpaksa memilih keluar dari rumahnya. Apalagi selama tinggal bersama orangtuanya, keberadaannya selalu disembunyikan dari banyak orang. Seolah sengaja diasingkan, dengan alasan karena tidak pernah menuruti keinginan yang sudah dipilihkan oleh mereka.
Lalu, semesta pun mempertemukan mereka berdua. Meyakinkan mereka bahwa 'pilihan' itu masih ada.
Meski awalnya mereka ragu dan takut akan dikecewakan lagi. Tapi mereka yakin bahwa pilihan yang mereka pilih adalah yang terbaik untuk hidup mereka. Tak perduli bagaimana orang lain menentangnya.
Di saat mereka sudah menemukan apa yang mereka pilih. Benih-benih cinta mulai terpatri diantara keduanya.
Namun, di saat itu pula sesuatu terjadi pada keduanya. Masa lalu diantara keduanya kembali hingga menyebabkan masalah besar terhadap keduanya.
Akankah mereka bisa menghadapinya ? Hanya sang waktu yang bisa menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Non-Fiction"Oyy.. ! Lo manusia apa bukan ?" Teriak seseorang yang tidak jauh dari belakangnya. Dengan cepat, Naiara menghapus air matanya. Seseorang itu pun mendekati Naiara. Ia tidak terlihat seperti dalam kondisi sadar sepenuhnya. "Ooh, ternyata lo manusia."...