Tidak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak akan percaya itu.
-Ali bin Abi ThalibSelamat datang.
Ucapan dari para karyawan yang menyambut kedatangan dua insan itu. Diiringi para wartawan yang terus mengambil foto dan meliput mereka.
Bima dan Naiara.
Sekarang, mereka berdua sudah berada di perusahaan Ganendra Group. Perusahaan yang nantinya akan diwariskan kepada Bima setelah menikah. Karena hal itu sudah ditetapkan oleh kakeknya.
Tangan Naiara begitu lekat menggandeng lengan Bima. Tampak jelas ia sangat nervous, karena tidak pernah berhadapan dengan orang yang begitu banyak secara langsung.
"Are you okay ?" Bima menatap wajah Naiara.
Tapi, Naiara hanya mengangguk.
"Bim, aku ke toilet dulu ya." Bisiknya.
"Ya udah, jangan lama-lama ya."
Naiara merasa tidak nyaman berada di sekitaran karyawan yang tengah sibuk membahas pekerjaan dengan Bima. Apalagi melihat banyaknya wartawan yang memotretnya dimana-mana semakin membuatnya nervous.
Maklum, mendengar kabar akan kedatangan calon menantu di keluarga Ganendra, sudah pasti akan membuat para awak media penasaran.
Ketika mencuci tangannya di wastafel, seorang gadis blasteran Jepang juga melakukan hal yang sama dengannya.
Hingga pada saat gadis itu menoleh ke arah Naiara, mulai lagi mulut ketusnya keluar.
Siapa lagi kalau bukan Neysa Callista.
"Lo lagi ! Kayak di dunia ini tuh sempit, gitu, ketemu sama lo mulu !" Sambil menyilangkan kedua tangannya.
"Pengap tau nggak !" Sambungnya.
Naiara mengabaikan ucapan Nesya. Ia segera menyelesaikan mencuci tangannya. Tidak ada gunanya juga meladeni gadis itu.
"Ternyata lo kerja di sini. Sebagai apa ? OG ?" Nesya tersenyum sinis. "Gak heran sih, kalo OG pekerjaan yang pas buat lo ! Tapi kok pake gaun sih. Gak usah sok cantik lo, gak cocok tau nggak !"
"Udah ngomongnya ?!"
Nesya terheran, karena gadis itu sama sekali tidak terpengaruh oleh ucapannya. Malah, dengan santainya gadis itu meninggalkannya yang sedang kesal akan kehadirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Non-Fiction"Oyy.. ! Lo manusia apa bukan ?" Teriak seseorang yang tidak jauh dari belakangnya. Dengan cepat, Naiara menghapus air matanya. Seseorang itu pun mendekati Naiara. Ia tidak terlihat seperti dalam kondisi sadar sepenuhnya. "Ooh, ternyata lo manusia."...