Chapter 14

80 2 0
                                    

Bahagia itu sederhana. Ketika melihatmu tertawa, meski bukan aku yang menciptakannya.

Naiara keluar dari kamar mandi mengenakan kimono. Ia baru selesai mandi. Malam ini ia akan pergi bersama Bima menghadiri acara pertemuan dengan rekan-rekan bisnis dari perusahaan Ganendra Group.

Ketika duduk di depan cermin, dilihatnya ada sebuah box di atas tempat tidurnya.

Ia pun menoleh.

Lalu menghampirinya dan membukanya.

Seperti biasa. Di dalamnya terdapat dress mahal yang sudah di siapkan oleh pengirimnya.

Tidak lupa, ada memo di atas gaun itu.

Tidak lupa, ada memo di atas gaun itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar Bima.." Naiara tersenyum geli membacanya.

Setelah menerimanya, dia pun segera memakainya.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 wib. Para tamu satu persatu tiba memasuki sebuah gedung mewah.

Orang-orang yang sudah hadir terlihat sedang asik berbincang-bincang. Terutama para pria. Apalagi yang dibicarakan mereka selain perkejaan dan bisnis.

Kalau para wanitanya jangan ditanya lagi. Sudah pasti mereka akan saling memamerkan apa yang mereka miliki saat ini. Baik itu hasil dari kerja keras mereka sendiri ataupun dari suami mereka. Biasalah. Namanya juga ibu-ibu dari kalangan high class.

Tetapi tidak semua dari anak-anak mereka mengikuti jejak dari orangtuanya.

Seorang pria dengan tinggi sekitar 186cm tengah sibuk menyalami rekan-rekan bisnis dari orangtuanya. Ia sudah berjanji tidak akan mengecewakan orangtuanya lagi, sesuai dengan janjinya. Maka dari itu dia harus bisa berbaur dengan orang-orang yang sudah berpengalaman dalam berbisnis.

"Vin.. Kalo kakak kamu udah sampe, suruh dia langsung istirahat aja ya di rumah. Jangan nyusul ke sini lagi."

"Iya ma."

Saat Arvin membuka ponselnya, tanpa sengaja matanya tertuju pada seorang gadis yang sedang berjalan memasuki area gedung bersama seorang laki-laki.

Seorang gadis yang selalu dicari-cari keberadaannya.

Seorang gadis yang selalu dicari-cari keberadaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang