Selesai kelas, Ali langsung berdiri di depan kelas Prilly, seperti biasa. Tidak lama kemudian, Prilly keluar dari kelas, kali ini Prilly menundukkan matanya dan berusaha mengacuhkan keberadaan Ali, dan Prilly pun melewati Ali begitu saja, tapi...
"Kalau kamu butuh penjelasan, aku bisa jelasin". Ucap Ali
Sejenak Prilly menghentikan langkah kakinya, hatinya berbisik untuk mendengar semua penjelasan Ali, tapi suara dikepalanya menyuruhnya untuk pergi, untuk tidak perlu menerima penjelasan apapun, apa yang dilihat oleh matanya, tergambar jelas sampai detik ini. Inikah ketakutan Prilly ? Sebegitu egoisnya kah Prilly tidak ingin merasakan sakit hati walaupun ingin merasakan di cintai seseorang ?
Pada akhirnya, Prilly tetap memilih meneruskan langkah kakinya. Sampai di lorong kampus, Sandra sengaja menghadang Prilly, dan menyelengkat kakinya. Dan,
Brughh..... ( Prilly terjatuh )
"Aww....". Teriak Prilly
Ternyata sejak tadi Ali membuntuti Prilly dan melihat Sandra menyelengkat kaki Prilly. Ali pun dengan spontan mengangkat tubuh Prilly dan membantunya berdiri. Ali menggendong Prilly dan membawanya ke mobil,
"Turunin aku ! Aku bisa jalan sendiri !". Bentak Prilly
Ali sama sekali tidak menggubris, tetap membawa Prilly ke mobil. Sepanjang jalan, Ali dan Prilly hanya saling berdiam, tanpa bicara sepatah katapun. Handphone Prilly berbunyi, tanda pesan masuk
📩
Mama Bella : Prill, Papa sama Mama mau pergi ya
Ada sesuatu yang harus di urus.
Hati hati dirumah ya Nak. ❤️Tidak sengaja Ali melihat pesan masuk ke handphone Prilly. Sesampainya dirumah, Prilly langsung membuka pintu mobil tapi sayangnya kesusahan untuk berdiri. Ali dengan gesitnya langsung membantunya berdiri.
"Kalo kesusahan, bilang dong". Ucap Ali
"Udah udah aku bisa". Ucap Prilly
Lagi lagi, ternyata kakinya yang terluka, membuat Prilly kesusahan untuk berjalan, dan membuat Ali menggendongnya lagi sampai ke dalam rumah.
"Mas, lebih baik Mas Ali pergi aja, nanti takut Nyonya sama Tuan marah". Ucap Bibi
"Tante sama Om lagi pergi kan ? Mendingan sekarang Bibi ambilin air hangat sama obat merah aja ya". Ucap Ali
Bibi pergi ke dapur dan menyiapkan air juga obat merah.
"Kamu ngapain sih?". Tanya Prilly
"Aku mau obatin luka kamu". Ucap Ali
"Aku bisa obatin sendiri, sekarang kamu pintu keluarnya dimana?". Ucap Prilly
Ali tau betul sikap Prilly, dia tidak sungguh sungguh mengucapkan itu. Prilly masuk ke dalam dengan jalan yang terpincang pincang, tapi Ali tetap bersikukuh untuk mengobati lukanya. Ali mengambilkan bangku untuk Prilly, dan Ali duduk dibawah untuk mengobati lukanya.
"Kamu ngapain sih ? Udahlah". Ucap Prilly
"Sstttt....". Ucap Ali
"Duh ini parah sih". Ucap Ali
"Luka ini gak seberapa sakit ya, dari apa yang pacar kamu lakuin". Ucap Prilly
Ali hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya mendengar apa yang Prilly ucapkan. Mungkin dia lupa, Ali membuat komitmen hanya dengan Prilly, kenapa Sandra ? . Bibi datang dan membawakan air hangat serta obat merah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hai
Roman d'amourNamanya Ali Mahawira, mencintai Wanita lugu, cerdas, cantik, bernama Aprillya Mustikandrina. Awal kisah cintanya selalu memberikan kenangan manis yang bisa dikenang seumur hidupnya. Sapaan pertama kali dari seorang Prilly, yang hanya sepatah kata "...