HILANG

545 29 5
                                    

Perlahan Ali mulai menata kembali hidupnya, berusaha mengikhlaskan apa yang telah terjadi dan apa yang telah hilang dari hidupnya. Kini Ali lebih memilih untuk fokus dengan semua pekerjaannya, tanpa memikirkan bagaimana caranya bahagia. Bahkan sempat terfikir dalam benaknya, untuk bahagia bersama Prilly, tapi Ali tidak sebodoh itu untuk mengakhiri hidupnya hanya karena masalah cinta.

3 bulan kemudian

Ali masih duduk di kursi kantornya, mengotak atik semua isi laptopnya. Dan tiba tiba, Ali melihat bayangan April di layar laptopnya.

"Dateng ya". Ucap April, sambil memberikan undangan berwarna biru

"Gak pake kurir aja, katanya ribet kalo nganter sendiri". Ucap Ali

"Baca dulu undangannya". Ucap April, meletakkan undangannya di atas meja kerja Ali

April pun keluar dari ruangan Ali. Ali masih belum ingin membuka undangan yang diberikan April, dan menyuruh Icha membuangnya ke tempat sampah. Tapi akhirnya dibaca oleh asistennya, Icha

"Itu mantannya kak Ali kan ya kak?". Tanya Icha

"Hem". Ucap Ali

"Mau kawin dia kak?". Tanya Icha

"Hem". Ucap Ali

"Baik banget nganter sendiri undangannya, itu tandanya dia masih ada sesuatu sama kakak". Ucap Icha

"Halah, mau ngeledek doang dia kesini". Ucap Ali

Icha pun membuka undangannya,

"Siapa si calon suaminya?". Tanya Icha

"Ali juga kak namanya?". Tanya Icha

"Vincent harusnya". Ucap Ali

"Ali kak, nih..". Ucap Icha

Ali terkejut melihat undangan yang diberikan April bertuliskan namanya. Ternyata April benar benar mengakui perasaannya dan memilih kembali dengan Ali.

Ali mengejar April dan mencarinya keluar kantor.

"April". Teriak Ali

"Hem lama banget si nongolnya ? Pasti ga langsung dibaca deh undangannya". Ucap April

"Kamu beneran Pril?". Tanya Ali

"Udah dicetak seribu masa bercanda". Ucap April

"Gedung, catering, bekum di cancel kan?". Tanya April

"Belum". Ucap Ali

"Rumah kita belum dijual kan?". Tanya April

"Udahhh". Ucap Ali

"Hah ? Serius?". Tanya April

"Tapi bohong hahahahaha". Ucap Ali

Ali bertanya pada April, bagaimana semua bisa terjadi. April pun perlahan menjelaskan semuanya pada Ali, bahwa April semakin hari semakin merasa tidak bisa mencintai Vincent, bahkan April bukan hanya akan menyakiti dirinya sendiri seumur hidup tapi juga akan menyakiti semua orang yang mendukungnya untuk menikah dengan Vincent.

"Oiya, ini Vincent mau ngomong sama kamu". Ucap April, sambil memberikan handphone nya pada Ali

Vincent pun menjelaskan semuanya pada Ali,

📞
Ali ; Halo
Vincent : Halo Li, Selamat ya
Ali : Soal April,
Vincent : April itu gak bisa ngelupain lo Li, makin dia
Benci sama lo, makin dia inget sama lo. Dan gue
Juga tau kok , kalo sebenarnya dia cinta sama lo
Jaga April ya. Bye
Ali. : Iya, oke.

Betapa bahagianya Ali, April dan seluruh keluarga mendengar bahwa akhirnya Ali dan April menikah. Tante Nana , Mama Bella, Om Bryan, Papa Wisnu dan Papa Arka benar benar bahagia mendengar kabar ini.

Sampai tiba hari yang mereka tunggu tunggu bersama. Ali dan April memilih tanggal pernikahan sesuai dengan tanggal dimana Prilly meninggalkan mereka semua. Papa Arka memanggil dan mengetuk pintu kamar Ali, tapi sama sekali tidak ada jawaban. Papa Arka memanggil Om Bryan dan memintanya untuk mendobrak pintu kamar Ali, mereka melihat Ali yang masih tertidur di atas ranjangnya, bahkan masih belum bersiap siap, sementara semua sudah menunggunya.

Papa Arka berusaha membangunkan Ali, tapi begitu membalikkan tubuhnya, ternyata wajah Ali sudah berubah putih dan pucat. Betapa paniknya Papa Arka dan Om Bryan, mereka langsung memastikan dengan mengecek denyut nadi dan jantung Ali, dan benar

"Ali meninggal Mas". Ucap Om Bryan

Papa Arka teriak sekencang kencangnya memanggil nama Ali. Papa Arka benar benar shock, semalam dia masih melihat anaknya sehat, masih melihat anaknya bahagia yang akhirnya akan menikah dengan April, tapi kenapa semua berubah dengan sekejap ini ?

Tante Nana akhirnya menghubungi Mama Bella dan Papa Wisnu,memberitahukan kabar ini. Mama Bella mau tidak mau harus memberitahukan ini pada April. April yang saat itu sedang mempersiapkan diri dan sedang menggunakan baju pengantinnya, seketika lemah tak berdaya dan pingsan. Bahkan seluruh keluarga besar benar benar tidak percaya dengan apa yang terjadi,

Jenazah Ali kemudian dipersiapkan untuk di antar ke peristirahatannya yang terakhir, tepat disamping makam Prilly. Satu persatu keluarga mengucapkan kata terakhir sebelum Ali di masukkan ke dalam liang lahat, dan perlahan April yang di tuntun oleh Mama Bella dan Papa Wisnu pun tersungkur di atas jenazah Ali, tapi April berusaha memberikan senyumnya untuk Ali untuk yang terakhir kali. April pun mengelus nisan kakaknya,

"Pril, ternyata Ali menepati janjinya. Ali menepati janjinya untuk tidak ingin menikahi wanita lain selain kamu". Ucap April

"Ternyata kalian memang berjodoh, mulianya kalian berjodoh di akhirat". Ucap April

"Selamat bahagia ya kak, selamat bahagia ya Ali. Aku sayang sama kalian. Maafin aku yang berusaha membuat Ali mencintai aku". Ucap April

Akhirnya jenazah Ali pun di masukkan ke liang lahat. Suara tangis dari Papa Arka, Tante Nana, Om Bryan, April dan semuanya terdengar jelas. Mereka semua harus kehilangan Ali di hari bahagianya,benar benar kenyataan yang tidak di sangka sangka. Semua berubah hanya dalam hitungan waktu.

Perlahan semua meninggalkan Ali dan Prilly. April berusaha keras untuk mengikhlaskan apa yang terjadi dalam hidupnya, dan dari kejauhan April melihat Ali dan Prilly yang berdiri dan tersenyum bahagia.

"Seperti itulah Cinta, dia akan kembali ke tempat yang seharusnya".

HaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang