LUPA

156 16 1
                                    

Papa Arka kebingungan harus mengajak bicara Ali mulai darimana, ya memang semenjak Papa Arka bisa menerima Prilly , hubungan mereka semakin dekat terlebih lagi saat Ali memutuskan untuk melamar April, Papa Arka merasa bahagia karena anaknya bisa bangkit lagi setelah bertahun tahun layaknya patung. Tapi kali ini, Papa Arka melihat Ali meneteskan airmatanya lagi sejak kehilangan Prilly. Akhirnya Papa Arka menelfon adik perempuannya ( Tante Nana ) untuk berbicara dengan Ali.

3 hari kemudian, Tante Nana pun datang bersama suaminya, Om Bryan. Dan perlahan Papa Arka meminta Tante Nana untuk berbicara dan sedikit menasehati Ali. Tante Nana , adalah orang yang begitu peduli dengan Papa Arka dan Ali semenjak Mama Linda meninggal, ya memang agak sedikit bawel, tapi dia sangat menyayangi Ali. Karena Tante Nana belum memiliki anak, jadi sudah menganggap Ali seperti anaknya sendiri.

"Memang Mas gak mau coba bicara dulu sama Ali?". Tanya Tante Nana

"Kalo saya bisa, saya gak akan minta kamu dateng ke sini". Ucap Papa Arka

"Ya udah saya mau coba bicara dulu ya sama Ali". Ucap Tante Nana

Pagi itu, Ali sedang menyantap sarapannya dimeja makan. Wajahnya masih lesu, bahkan makanan yang ada dipiringnya pun hanya terlihat diacak acak.

"Li". Sapa Tante Nana

"Eh Tante, dari kapan disini?". Tanya Ali

"Semalem Tante dateng, jadi baru pagi ini bisa ngobrol sama kamu". Ucap Tante Nana

"Oiya Li, Tante mau tanya, bener kamu ga jadi nikah sama April?". Tanya Tante Nana

Ali tidak menjawab, masih terpaku dengan piring yang ada didepan matanya.

"Li, tapi kamu harus jelasin ya sama orang tuanya April, kenapa kalian gak jadi nikah". Ucap Tante Nana

"Kok aku ? Itu kan tugasnya April". Ucap Ali

"Kalo April yang jelasin, pasti salahnya ada di kamu Li". Ucap Tante Nana

"Eh tau gak, semua orang bakalan mikir kalo kamu yang brengsek". Ucap Tante Nana

"Biarin aja Tante". Ucap Ali

"Biarin aja gimana? Tante gak mau loh sampe ada gosip macem macem tentang keluarga kita". Ucap Tante Linda

"Kamu bakalan dibilang brengsek, bakalan dibilang kurang ajar, gak bertanggung jawab karena penghasilan kamu lebih kecil daripada si April !". Ucap Tante Nana

"Enggak kok, penghasilannya sama aja". Ucap Ali

Om Bryan yang sejak tadi ada dibalik tembok, dan mendengar pembicaraan istrinya dengan Ali, akhirnya muncul. Dan membela apa yang di ucapkan Ali

"Gak usah malu Li, om tau perasaan kamu". Ucap Om Bryan

"Hah ! Maksud Papi ?". Tanya Tante Nana

Tante Nana dan Om Bryan pun beradu argumen tentang pembicaraannya dengan Ali. Ali hanya terdiam , bahkan melihat refleksi Tante Nana dan Om Bryan adalah dia dan April. Membayangkan jika harus menjalani rumah tangga yang selalu berargumen dan tidak pernah damai.

Ali pun beranjak dari kursi makannya,

"Loh Ali, mau kemana?". Tanya Om Bryan

"Mau boxing Om, suntuk". Ucap Ali

Tidak berbedanya dengan Ali, semenjak kejadian malam itu, April pun menghabiskan waktu ditempat Gym. Bahkan semua pekerjaan kantor dia bawa ke rumah, karena tidak ingin bertemu Ali untuk beberapa saat. Apa yang dirasakan April, mungkin tidak ada salahnya, dia benar benar kecewa dengan semua keputusan Ali. Apapun telah April lakukan, memang, awalnya hanya untuk berusaha membahagiakan Prilly yang menitipkan Ali pada April, tapi semakin lama perasaan itu berubah, dan April mencintai Ali. tapi ternyata, semuanya selesai dengan cuma cuma.

Dan hari itu, April ditemani Dara ditempat Gym. Dara melihat dari kejauhan, April sedang termenung menatap Tumbler minumnya.

Dalam hati April :

"Seandainya aku bisa meluk diriku sendiri, mungkin aku akan peluk, dan bilang, terima kasih karena sudah kuat sampai detik ini".

"Woy, bengong aja ! Emang lemak bisa hilang pake bengong?". Tanya Dara

"Hemmm. Bisa aja lo". Ucap April

"Udahlah, ga usah dipikirin dulu. Lo juga perlu buat nenangin diri dan bikin hati Lo happy, jangan bikin orang lain happy terus". Ucap Dara

"Thank ya Dar". Ucap April

"Iya, ya udah mulai lagi yuk". Ucap Dara

"Yuk". Ucap April

~

Selesai dari tempat Boxing, emang dasarnya playboy ketemu cewek di parkiran mobil juga di godain.

"Hai". Sapa Ali,sambil senyum tengil ala playboy

"Gue Ali. Lo?". Tanya Ali sambil menyodorkan tangannya

"Ehhmm.. sorry, gue boleh minta foto gak?". Tanya Cindy

"Oh boleh". Ucap Ali

Setelah mendapatkan foto Ali, Cindy pun fokus dengan handphonenya dan mengacuhkan Ali

"Kalo boleh tau, buat apa ya?". Tanya Ali

"Lo mantannya April kan ? Yang ngebatalin nikah kan ? Gue mau kirim foto lo ke grup SMA gue, dan mau nunjukin kalo April tepat ngambil keputusan, kalo lo cowok oon". Ucap Cindy

Hahahahahahahhaa.. Ali Ali, malang sekali nasibmu nak .

Ternyata Cindy adalah teman SMA April, dia kecewa karena Ali dengan gampangnya membatalkan pernikahannya dengan April. Cindy pun masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari parkiran. Ali hanya membesarkan matanya, dan heran dengan apa yang baru saja terjadi.

"Kampret". Ucap Ali







HaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang