Beberapa hari kemudian, Ali mendengar kabar dari beberapa temannya bahwa April sedang melakukan foto Prewedding dengan Vincent di sebuah kota. Entah apa yang terasa dihatinya saat itu, tapi Ali berusaha menerima semuanya, Ali berusaha mengerti dengan semua kekecewaan yang April rasakan atas semua perbuatan Ali.
Tapi ternyata, bukan hanya Ali. April yang sedang menjalani foto prewedding bersama Vincent, ternyata selalu terbayang saat dulu bersama Ali. Matanya selalu terbayang keberadaan Ali ditempatnya berdiri.
"Kamu kenapa?". Tanya Vincent
"Hah ? Enggak ga apa apa. Lanjut aja". Ucap April
Terus menerus seperti itu, sampai Vincent sendiri kebingungan dengan calon istrinya. Apa mungkin April belum bisa melupakan Ali ? Bahkan menuju hari spesialnya pun April terlihat tidak bahagia.
~
3 minggu kemudian, April yang sedang berada di sebuah mall, dan berdiri di depan boutique tempatnya fitting baju pernikahan. Saat berdiri di depan kaca, April melihat bayangan Ali di belakangnya. April kaget bukan main, apa mungkin ini Ali ? Atau hanya bayangan ?
"Aduh, ayo dong plis, jangan ada di fikiran gue. Sana pergi jauh jauh !". Ucap April
"April". Ucap Ali
April berbalik badan dan berniat menampar bayangan dibelakangnya, dan ternyata..
"Awwwww.....". Teriak Ali
"Upsss". Ucap April
"Kok kamu nampar aku sih?". Tanya Ali
"Sakit ya ?". Tanya April
"Ya sakitlah namanya juga ditampar". Ucap Ali
"Sorry, aku cuma mastiin kok kamu real atau cuma halusinasi aku aja. Bye". Ucap April
April pergi dan menghindar dari Ali, tapi tetap, Ali tidak tinggal diam. Ali mengejar April dan berusaha menjelaskan semuanya pada April.
"Pril. Aku harus ngomong sama kamu". Ucap Ali
"Aduh.. kamu kenceng banget lagi namparnya". Ucap Ali
"Aduh.. sakit ya". Ucap April, sambil mengelus pipi Ali
"Iya sakit". Ucap Ali, sambil menggenggam tangan April
"Hem modus". Ucap April
Ali menatap mata April dalam dalam, pun sebaliknya, April pun membalas tatapan mata Ali. Airmata yang berada di ujung matapun tidak bisa terelakkan oleh April
"Ada hal yang belum sempet aku omongin sama kamu waktu itu". Ucap Ali
"Udahlah Li". Ucap April
"Ya tapi aku bisa gila kalo aku ga ngomong ini". Ucap Ali
"Ali...". Ucap April
"Aku cinta sama kamu Pril". Ucap Ali
Hati April hancur berkeping keping. Wajahnya yang semula senyum berubah sedih, airmatanya pun perlahan menetes membasahi pipinya. Memorinya menariknya mundur, saat melewati masa masa bahagianya bersama Ali.
"Tolong izinin aku buat jaga kamu seumur hidupku". Ucap Ali
"Enggak Li, semuanya udah telat". Ucap April
"Gak ada kata telat buat cinta kok". Ucap Ali
"Ada, untuk kita berdua ada. Apa yang udah rusak, udah terlalu susah untuk diperbaiki". Ucap April
"Ya kamu kasih aku kesempatan kalo gitu". Ucap Ali
"Li denger aku baik baik, kamu kira, dengan kamu mencari cari aku terus menerus, aku akan luluh sama kamu gitu? Ini bukan drama Li, bukan film, ini kenyataan Li. Kamu ga bisa minta aku kembali sama kamu, karena kamu ada di sini". Ucap April
"Aku cuma mau nyoba untuk yang terakhir kalinya". Ucap Ali
"Selamat. Kamu udah mencoba, dan hasilnya, gagal". Ucap April
April menggenggam tangan Ali, menggenggam dengan erat untuk terakhir kalinya. Airmata pun tidak terelakkan dari mata Ali, airmatanya menetes melihat kenyataan bahwa April lebih memilih Vincent dibanding dirinya.
April pun berbalik badan, dan berjalan perlahan meninggalkan Ali. Tapi Ali memanggil, dan membuat April menghentikan langkahnya
"Pril, Pernikahan tanpa Cinta bukanlah hal yang baik". Ucap Ali
Mendengar itu, April semakin hancur. Sesungguhnya April memang masih mencoba mencintai Vincent, tapi bahkan menjelang hari bahagia, April belum berhasil mencintai orang lain selain Ali. Tapi semua tidak bisa lagi di ulang, Ali sudah terlalu dalam menyakiti April. April sudah terlalu merasakan kecewa atas semua yang dilakukan Ali.
April pun tetap meneruskan langkahnya, dan meninggalkan Ali. Hati Ali pun hancur. Hancur sehancur hancurnya, mengabaikan wanita yang sesungguhnya sudah berhasil mengisi ruang hatinya, dan sekarang harus mengikhlaskannya menikah dengan laki laki yang tidak dia cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai
RomanceNamanya Ali Mahawira, mencintai Wanita lugu, cerdas, cantik, bernama Aprillya Mustikandrina. Awal kisah cintanya selalu memberikan kenangan manis yang bisa dikenang seumur hidupnya. Sapaan pertama kali dari seorang Prilly, yang hanya sepatah kata "...