TSA_19

110 7 0
                                    

"Udah pintar gombal ya," ucapku mencubit kedua pipinya.

"Ish, kakak mah kebiasaan deh. 'Kan sakit," balasnya dengan mengerucutkan bibirnya.

"Udah, enggak baik marah-marah. Entar kakak cium, lho!"

"Kakak mesum deh," ungkapnya dan membuat mataku terbelalak.

Kuhentikan mobil, lalu menatapnya.

"Jadi kakak mesum ya, hum?" Kudekatkan wajah padanya.

"Iya, kok. Emang bener 'kan?"

'Nih bocah nantangin.'

Cup

"Tuh 'kan," ucapnya.

Aku menaikkan sebelah alis, apa maksud ucapannya?

"Maksudnya?"

"Kakak main nyosor aja, enggak sopan banget sih."

"Lho, kakak 'kan suami kamu. Jadi enggak papa dong, ama istri sendiri juga."

"Enggak mau pokoknya kakak harus tanggung jawab," kesalnya.

"Iya-iya, kakak tanggung jawab."

Cup

"Ngapain cium lagi sih? Kesel lho, Fatiah sama kakak."

"Duh, jangan ngambek dong. Ya, ya? Oke kakak turutin deh," ucapku pasrah.

Seketika matanya langsung berbinar.

"Ya bener, Kak?"

"Iya, apa sih yang enggak buat bidadari," kekehku.

"Sekarang kita ke tempat latihan Fatiah," ucapnya girang.

Huft ... punya bini gini amat.

***

Di tempat latihan ....

"Ih, Kak. Bukan gitu, tapi gini." Dia membantuku memperbaiki posisi, dan ternyata dia sangat ahli dibidang ini.

'Kok jadi deg-degan gini?'

Gimana enggak deg-degan coba, ia-nya meluk dari belakang dan mencoba membantuku mendapatkan posisi yang bagus untuk menembak.

Dorr ... dorr ... dorr ....

Suara tembakan, tapi bukan olehku. Melainkan ada orang yang sengaja menembak kearah kami.

"Damn it!" umpatku.

"Kakak tunggu di sini, Fatiah bakalan kejar orang itu." Dia berlari meninggalkanku, dan pergi mengejar orang tersebut.

Maka terjadilah aksi kejar-kejaran, dengan tembakan yang menggelegar diseluruh sudut telingaku.

Semakin lama, jejak mereka semakin jauh. Hilang dari pandanganku.

"Fatiah! Jangan tinggalin kakak!" teriakku.

Namun tak ada tanda-tanda keberadaannya, aku sudah pernah merasakan hidup tanpanya. Kali ini takkan kubiarkan dia pergi lagi.

Dengan keberanian, aku pun berlari mencari keberadaannya. Tapi hasilnya nihil, tak ada jejak yang ditinggalkan.
_____________

To be continued

Maaf ya, Author enggak bisa kasih panjang. Otaknya hanya sampai situ doang.

Yang punya ide, bagaimana cb ini bisa seru boleh koment. Request aja, maunya readers itu gimana.

Sebelumnya Author kasih tau, Cb ini bergendre Aksi dan Romance.

See again.

The Secret Agent (On-Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang