Hai! Selamat sore, semoga kalian selalu dalam kebaikan Tuhan. Amin.
Oke, saya G (inisial). Hanya ingin berbagi cerita bahwa saya benar-benar bingung bagaimana menjelaskan perasaan ini.
Belakangan ini saya hanya coba menganalisis diri saya sendiri, apa saya hetero; gay; or homo. Atau barang kali memang normal adanya, tapi saya pikir ada yang salah. Lalu saya entah berpikir bagaimana, saya rasa tidak bisa jatuh cinta.
Hahaha, oh maaf, tapi ya, saya mungkin memang tidak pernah terlalu peduli dengan hal itu. Ya lambat sekali, seorang teman di SMP dulu bilang suka tapi saya tidak bisa merasakan apa pun. Jadi saya tolak, dan sebagian teman saya pikir saya jatuh cinta dengan orang lain.
Beranjak SMA, friendship is number one in my life. Berteman dengan banyak orang sangat menyenangkan, lalu masalah katanya mulai muncul ketika setiap dari kami mencari pacar. Yeah, childish memang namanya juga abege. Tapi ini menjadi seperti paksaan, untuk saya yang tidak benar-benar paham cinta. Karena hal itu, saya 'mencoba' untuk 'mencintai' seseorang. Dan disana mulai terjadi masalah, semua menjadi penuh konflik.
I don't like that feeling, so break is good for me. Sodara laki-laki saya pun menunjukkan banyak hal, dan menurut saya itu hanya eksperimen sesaat. Sampai kuliah, bertemu banyak teman, berbeda informasi dan mencari pengetahuan tentang hal itu. Yah, saya punya teman gay, lesbian, normal, atau mungkin ada yang masih malu-malu. Entahlah, saya paham bahwa, I'm not weird.
Di dunia ini apa sih yang normal, semua manusia itu spesial. Tapi mungkin standar mayoritas masyarakat, yang kadang menekan mereka yang berbeda menjadi benar-benar merasa berbeda. Bahkan ibu saya sendiri, mengatakan saya aneh. If another people say that, I just say 'thanks. Namun ini ibumu sendiri, jadi saya hanya tersenyum dan mengangguk. Saya hanya ingin bercerita, bahwa tidak apa kamu dianggap aneh atau berbeda. Jika kamu patah karena cinta, hanya cinta lagi obatnya. Jika kamu patah karena omongan orang yang 'who you know', lupakan dan maafkan saja. Dan bertumbuhlah jadi manusia yang bisa memanusiakan, mulut manusia-manusia itu.
Sebaik apapun kamu, orang-orang akan tetap mencari celah untuk menjatuhkan. Selagi kamu melakukan hal-hal baik, benar, dan tidak merugikan siapapun. So be yourself.
Oh, saya jadi banyak bacot haha. Maafkan, stres membuat saya menjadi banyak bicara. Ya, saya sedang mencoba terapi diri agar tetap waras di zona karantina wilayah ini. Maaf jika terlalu panjang, dan terimakasih untuk diriku dan siapa pun kalian di luaran sana. Tak apa kau dibenci, selagi kau mencintai dirimu sendiri. Jangan salahkan dirimu, karena ia tak parnah salah untuk tahu bagaimana dunia dan Tuhan bermain. 🌹
Thanks too untuk para tim ambassador. 🌹
![](https://img.wattpad.com/cover/207615411-288-k506534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kotak Surat LGBTQIAP+ Indonesia
RandomSekumpulan surat untukmu yang mau membaca curhatan dari LGBTQ+, baik dari pembaca, penulis, dan pelaku. Pihak pro dan pihak kontra. Semuanya menjadi satu di sini.