Pertama, saya ucapkan terima kasih kepada pembaca, juga tim lgbtina, sudah meng-upload beberapa kata pesan saya.
Saya seorang perempuan yang baru saja lulus dari bangku SMA.
Sebenarnya, saya hanya ingin bertanya kepada pembaca sekalian. Sebut saja A, beliau adalah guru saya, perempuan. kami berteman baik, dan sering–tidak terlalu–bertukar kabar. walau sekadar, "halo, selamat pagi" atau "apa kabar?".
Beberapa teman saya mengetahui kalau kami sedikit akrab, dan mempertanyakan 'ada apa di antara kami?'. Tentu saja, saya menjawab bahwa kami hanyalah sebatas guru dan murid.
Meski beberapa hari atau bulan terkahir, saya pernah diam-diam menangkap A menatap saya. Saya sempat menoleh ke kanan, ke kiri, dan ke belakang, barangkali A menatap sekeliling saya, tapi tidak.
Nah, yang saya bingungkan adalah ...
Pada suatu hari, A mengajak saya menonton film yang sangat ingin saya tonton waktu itu. Hal itu membuatku berpikir, 'mengapa A mengajak saya dan bukan yang lain?'. Apa jika kalian menjadi saya, kalian akan berpikir serupa?
Terima kasih! Saya tunggu komentar/saran kalian. 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Kotak Surat LGBTQIAP+ Indonesia
RandomSekumpulan surat untukmu yang mau membaca curhatan dari LGBTQ+, baik dari pembaca, penulis, dan pelaku. Pihak pro dan pihak kontra. Semuanya menjadi satu di sini.