Surat Keduapuluh Tujuh

718 56 11
                                    


Hallo selamat malam. Aku harap suratku terkirim karena bingung banget mau cerita ke siapa lagi:) 

Aku harap kamu yang baca ini, mau meluangkan waktu sejenak buat ngasih komentar hehe:)

Aku cewe umur 18 tahun, aku punya pacar cewe yang dulunya adalah sahabatku sejak awal masuk SMP. Udah lama ya sekitar 6 tahun kita berdua bareng dan ya rasa itu muncul:) aku beranikan untuk jujur ke dia dan ntah aku beruntung atau bagaimana, dia menerimaku:)

10 bulan kita pacaran, semua baik-baik aja bahkan aku cukup bahagia memilikinya. Namun, badai itu muncul:) tepat di awal tahun baru dia jalan dengan seorang cowo, dia bilang kalo cowo itu adalah tetangganya dan cuma teman. Selang beberapa hari dia memberiku kabar, bahwa dia akan dijodohkan dan akan tunangan bulan depan dengan cowo yang kemarin pergi sama dia.

Kalian tahu perasaanku saat itu? SAKIT DAN HANCUR, semua sangat mendadak. Tak ada aba-aba untukku. Semua hancur hari itu:) mau gak mau aku harus menerima.

Aku masih sangat menyayanginya, aku mau bertahan karena dia juga masih menginginkanku. Sekarang bisa dibilang aku menjadi orang ke-3 di antara mereka, walaupun cewe aku ini bilang, dia memilihku.

Rasa sakit pasti dan selalu ada, sampai akhirnya aku mengenal 'dia' sebut saja F. Aku mengenalnya lewat media sosial, aku curhat dan mengeluh ke F. Dia sangat baik meski sifatnya terkadang cuek. Setelah beberapa bulan, aku mengakui jika aku nyaman dengan F. Dan F pun juga. Dia bahkan sampai ingin menemuiku. Sampai saat ini aku masih secara diam-diam chatting dengan F tanpa sepengetahuan cewekku.

Aku bingung, aku masih sayang ke pacarku tapi tetap rasa sakit masih ada apa lagi dengan keadaan aku menjadi orang ke 3 di antara mereka, juga dengan sikapnya yang sangat overprotektif dan dengan F aku tak berharap banyak, namun yang aku tahu aku nyaman berbalas pesan dengan dia.

Terima kasih maaf terlalu panjang, ini kisahku. Kisah yang membuatku merasa menjadi salah satu orang bodoh karena cinta:)

Kotak Surat LGBTQIAP+ IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang