Pergi untuk kembali

775 43 14
                                    

Duaaarrrrr

HALLOOOOO

RIEN PUTRI COMEBACK BERSAMA MINE

Maaf kalo suka ngegantung cerita or lamaaaaaaaaaaa banget up nya

SIAPIN TISUU EAAK.

PART AKHIR YAAA

HAPPY READING GAESSS

-----------------------------------------------------------------------------------

Persiapan semuanya selesai. Ya inilah akhirnya. Azwin tetap berangkat kuliah ke luar negeri , Kejora menetap di Indonesia. Mereka berdua saat ini ada di dalam mobil . Kejora terdiam sepanjang jalan begitu juga dengan Azwin. Kejora tidak pernah mengalihkan sedikitpun pandangannya dari jendela. Azwin paham apa yang akan terjadi , Ldr bukan hal yang mudah. Banyak halangan yang pasti menjadi kendala diantara mereka berdua , terlebih Azwin orang yang sangat pencemburu. Dia selalu gelap mata akan hal yang menyangkut Kejora.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di bandara , Azwin keluar terlebih dahulu lalu mengeluarkan koper dan tas hitam miliknya. Berbeda dengan Azwin yang sudah siap diluar , Kejora diam di dalam mobil enggan untuk keluar.

"Win , 25 menit lagi" Gilang berjalan mendekati Azwin , Azwin terdiam pandangannya lurus pada Kejora yang diam di dalam mobil.

"Tolong bawain koper sama tas gua ke dalam , nanti gua nyusul" Azwin memberikan tas dan kopernya pada Gilang tanpa melihat si mpu.

"Haaah , kenapa gua punya adik ipar modelan gini Ya Allaah" Gilang berjalan ke dalam sambil membawa perlengkapan Azwin.

Azwin membuka pintu mobil , dia membukanya lebar. Azwin jongkok di samping Kejora , dia menimang - nimang kunci mobilnya.

"Gak mau an---"

"Gak" Kejora langsung memotong ucapan Azwin. Azwin menghembuskan nafasnya kasar.

Azwin mengambil kedua tangan Kejora , membuat sang mpu ikut memiringkan badannya menghadap Azwin. Azwin meletakkan kunci mobil ditelapak tangan Kejora lalu menggenggam kedua tangan Kejora erat.

"Nih kuncinya , jangan ngebut - ngebut , mobil aku simpen dirumah kamu aja dulu , besoknya mungkin supir aku ambil" Azwin menggenggam lebih erat tangan Kejora. Pandangannya fokus pada genggaman tangan mereka berdua. Azwin tersenyum kecil. Genggaman ini yang akan sangat dia rindukan , genggaman yang bahkan enggan ia lepas bahkan sedetik saja.

"Makan jangan telat , aku bakal sering - sering telfon kamu , vidcall kamu , chat kamu , aku bakal usahain itu semua. Kamu disini baik - baik , kita kan jauh aku ga bakal bisa datang secepat kilat kalau kamu ada kesulitan. Untuk yang terakhir kalinya , tolong kasih aku kepercayaan kamu. Tolong banget Ra. Percaya sama aku , disana aku belajar , aku belajar juga buat kamu. Ak--"

Setetes air jatuh ke tangan Azwin , Azwin mendongakkan kepalanya. Kejora menggigit bibirnya kuat , matanya penuh dengan air mata yang siap jatuh.

"Ra kenapa ? Hey kok nangis ?" Azwin langsung mengusap air mata Kejora yang jatuh ke pipi.

Kejora mengangguk - anggukkan kepalanya "Iya aku percaya , aku bakal selalu percaya hiks" Suara Kejora bergetar hebat , menandakan tangisnya sudah tidak bisa ditahan lagi. Azwin langsung memeluk tubuh Kejora , gadis itu menangis sejadi - jadinya dipelukan Azwin.

Dia tidak siap , tentu tidak. Harus berpisah dengan jarak ribuan km dengan orang selalu menjadi pelindungnya. Kejora memeluk Azwin sangat erat. Seakan - akan itu adalah pelukan terakhir yang bisa dia berikan pada Azwin.

Azwin mengelus punggung Kejora lembut , memberinya banyak kalimat penenang. Dia sakit , tentu sama sakitnya dengan Kejora. Tapi dia tidak menunjukkannya , kalau dia menunjukkan itu , Kejora akan semakin sakit.

5 menit tangis Kejora mulai mereda , Azwin tersenyum menatap Kejora. Senyum tulus nan manis yang hanya dia tunjukkan pada Kejora.

"10 menit lagi , yuk" Azwin menarik Kejora pelan keluar mobil. Kejora berjalan dengan langkah gontai , Azwin merengkuhnya dengan erat.

"LAMA LU DUGONG" teriakan Gilang membuat Kejora mengangkat kepalanya cepat.

DEG!

Double kill untuk luka Kejora sekarang , bagaimana mungkin dia lupa kalau kembarannya juga akan pergi bersama Azwin ?

Kejora langsung berlari ke arah Gilang lalu memeluknya erat.

"Anjir PENGAAAAP" Gilang mencoba melepas pelukan Kejora.

"Abang , kalau Rara kangen gimana ? yang bangunin Rara siapa ? yang recokin Rara siapa ?" Gilang terdiam mendengar ucapan Kejora.

Gilang bukan tidak sedih harus meninggalkan Kejora , tapi dia mencoba tetap ceria.

"Ada Izam" Gilang membalas pelukan Kejora , memberinya kecupan kecupan ringan di kepalanya.

Setelah memberi banyak nasihat pada 2 orang didepannya , Kejora langsung membereskan pakaiannya sendiri.

"Kita berangkat"

Izam yang sedari tadi diam , duduk akhirnya berdiri. Memeluk Gilang sangat erat lalu melepaskannya. Cepet balik bang.

"Iya , belajar yang rajin. Jagain Kejora" Izam menganggukkan kepalanya mengiyakan perintah Gilang.

Azwin memeluk Kejora singkat lalu memberi kecupan singkat dikening Kejora. Dia tersenyum "Tunggu aku"

Kedua orang itu menghilang dari pandangan Izam dan Kejora. Izam merengkuh Kejora yang terus menggigit bibir bawahnya.

"Udah kak elah , mereka pergi pasti balik. Tau rumah kok mereka" Kejora memberi pukulan ringan pada Izam yang disambut kekehan kecil. Mereka berdua berjalan keluar bandara dengan senyuman.

'Izam benar , mereka pergi untuk kembali'

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

SEE U AGAIN

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang