IX : Meet The Future?

256 29 0
                                    

Aku dan Jaemin sekarang sedang berada di store yang menjual handphone dan segala jenisnya. Na Jaemin benar-benar mengganti rugi handphone ku yang tadi jatuh dan retak akibatnya.

Jaemin mengganti handphone ku yang rusak tadi dengan handphone lain bermerek IPhone. Sebenarnya sama dengan merek sebelumnya, hanya saja beda tipe. Punyaku sebelumnya tipe 6 Plus, yang baru dibeli Na Jaemin barusan tipe 8 Plus. Dengan senang hati aku terima.

"Uwaaa, makasih yaaaa"

"Iya, di jaga baik-baik ya, supaya orang lain gak ganti rugi lagi buatmu"

Aku hanya terkekeh.

"Oh iya, tadi kamu mau kemana?" tanyaku.

"Oh? Ah iya, aku mau cari makan"

"Makan? Ayo kita makan bareng! Tenang, aku yang traktir."

Jaemin terperanjat dan aku menarik lengannya untuk pergi dari tempat ini.


                                   🔸🔸🔸

"Kamu kok kalo keluar selalu sendiri sih? Member lain mana?"

Jaemin memotong steak yang ada dihadapannya, kemudian melahapnya kedalam mulut. "Bukannya aku sudah bilang waktu di Sungai Han?"

"Kamu cuma bilang gak ada yang mau nemenin"

Jaemin mengangguk. "Itu tau" lalu ia melanjutkan kegiatan makannya.

Aku hanya tersenyum tipis lalu membiarkan Na Jaemin makan dengan lahap. Aku tidak mau bertanya lagi, yang ada aku hanya mengganggu kegiatan makannya.

Terbesit ide tiba-tiba muncul di otakku. Ku ambil handphone dari tas ku, lalu memotret Na Jaemin yang sedang makan didepanku.

Cekrek!

"Hei jangan memotret ku!"

Aku terperanjat. Ah, dia tahu bahwa aku sedang diam-diam memotret dirinya.

"Memangnya kenapa? Untuk kenang-kenangan. Ini momen langka, jadi tak boleh ku lewatkan. Harus di abadikan."

Jaemin mendengus malas dan memutar bola matanya. "Ck, iya aku tahu itu. Tapi seluruh platform berita bisa heboh kalau kamu mengunggah foto itu di sosial media."

"Tenang aja oppa, aku hanya akan menyimpan foto ini untuk diriku. Lagi pula aku tidak sudi berbagi dengan para nctzen lainnya. Foto ini hak paten milikku!"

"Ya ya, terserah kamu saja. Benar ya tidak di unggah?"

"Iya oppa, tidak akan. Aku berjanji"



Setelah selesai makan, aku dan Jaemin tidak langsung pergi. Kami mengobrol dulu sebentar. Dan sedikit bercanda, terkadang.

"Oppa, aku penasaran bagaimana kehidupan kamu dibelakang panggung"

"Tidak boleh tahu. Itu privasi"

Aku mengerucutkan bibirku, lalu menelungkupkan dagu diatas meja dengan kedua tanganku yang terlipat. "Cih, gue kan cuma nanya" gumamku.

"Ah iya, Mark oppa kan sekarang sudah graduate. Bagaimana perasaanmu?"

Jaemin menghela nafas. Kedua tangannya terlipat, dan dagunya juga ditelungkupkan diatas meja.

"Tentu saja sedih. Mark hyeong... dia adalah leader terhebat bagiku. Aku sangat menyayangkan fakta bahwa dia sudah tidak bersama kami, Dreamies."

Hal selanjutnya yang terjadi adalah, Na Jaemin yang menelungkupkan kepalanya diatas meja. Aku juga sedih melihat raut mukanya saat membicarakan Mark tadi.

For 14 Days | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang