[14 days project]
Tentang aku si perempuan yang dengan tidak tahu dirinya mencintai seorang Na Jaemin yang notabene nya adalah idolaku.
Aku mencintai nya, mari kita kutip 'mencintai' dalam arti yang lebih analitis.
Perjalanan kita dimulai dalam w...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Love is a mystery that is hidden throughout the ages, sneaking behind the appearance and make our hearts as the nest." -Anonymous-
.
"Ayo cepetan! Gue ada kelas pagi!"
Nadifa yang sudah rapi dengan setelan rok jeans berwarna dark blue selutut dan t-shirt berlengan pendek berwarna kuning mustard sedang menunggu sepupu nya tak sabar.
"Sabar dikit napa, motornya belom panas ini"
Daejung, yang tengah mengatur gas pada motor ninja berwarna merahnya itu, diam-diam mengumpat karena Nadifa yang sedari tadi cerewet tiada henti.
"Cepetan Daejung!"
Daejung dengan cepat memakai helmnya kemudian naik ke motornya. "Yuk cus ngenggg"
🔸🔸🔸
"Met pagi teman-teman kelaskuuu"
Nadifa berjalan masuk kedalam kelasnya pagi ini. Tiga tahun berlalu, ini sudah memasuki semester kelima semenjak Nadifa menjadi mahasiswi fakultas hukum.
"Nadifa siniii!!!" panggil Atun. Nama aslinya Rosmiati Jamilatun. Satu-satunya teman seperjuangan Nadifa selama kuliah.
"Tumben gak telat Tun"
"Emak gua noh, bacot banget dah kalo gua kaga bangun. Padahal kan gua mah kaga mau masuk kelas pagi-pagi amat."
"Hahaha, paham dah gue mah sama lo"
Dosen yang tunggu akhirnya datang. Lima menit lagi pembelajaran dimulai. Nadifa mulai memfokuskan dirinya untuk mengikuti pelajaran pagi ini dengan tenang dan nyaman.
🔸🔸🔸
"Ck, Daejung lama amat si"
Nadifa sedikit merasa kesal saat ini. Mereka sudah janjian untuk saling bertemu di tempat parkiran motor pukul 13:00, tapi sampai waktu menunjukkan pukul 14:00, batang hidung Daejung belum juga terlihat.
Sudah panas. Gerah pula.
"Astaga, itu anak mampir dulu kali ya ke rumah janda" ketus Nadifa sambil menendang ban motor milik Daejung.