XVI : A Letter

181 30 7
                                    

Akhirnya, muncul konflik juga setelah sekian chapter isi nya yang keju" semua 😌














.

Jaemin tengah gelisah setengah mati sekarang. Saat berita tentang kencan nya tersebar tadi malam, ia langsung dipanggil oleh manager-nim agar segera berhadapan dengan CEO-nim.

Pagi nya, ia dipanggil untuk memasuki ruangan CEO-nim dan mengobrol dengannya perkara berita semalam.

Dan disinilah dia sekarang. Duduk dengan perasaan yang sangat kacau dan gugup.

"Kau, bagaimana bisa ketahuan berkencan dengan orang lain?" ucap CEO-nim dengan intonasi yang tinggi. Jemari sebelah kanan tangan nya memijit pelipis frustasi.

"Kau benar-benar punya kekasih?"

"Jawab aku Jaemin"

Yang ditanya hanya bisa menundukkan kepala. Ia tak berani menatap wajah CEO-nim jika keadaan sedang mencekam seperti ini.

"A-ku, aku hanya berteman dengannya"

CEO-nim menatap wajah Jaemin serius. "Kau serius?" tanya nya.

Jaemin mengangguk. Ia kembali menundukkan wajah lalu menghela nafas lesu.

"Tapi sepertinya, aku menyukai nya" lirih Jaemin.


🔸🔸🔸

"Tenang lah. Berkencan bukanlah suatu kesalahan. Kau berhak melakukan itu" ucap Taeyong sembari mengusap-usap bahu Jaemin.

Sejak Jaemin dipanggil untuk memasuki ruangan CEO-nim, para member NCT membuntuti nya dan menguping pembicaraan Jaemin dengan CEO-nim.

Mereka merasa kasihan pada Jaemin karena dimarahi oleh CEO-nim. Memang secara umur Jaemin sudah diperbolehkan untuk berkencan. Tapi, karir ia sedang naik-naik nya sekarang. Itu lah mengapa CEO-nim marah sekali.

Setelah puas menguping. Para member kembali ke dorm. Mereka semua kemudian berkumpul di dorm anak Dream untuk menunggu Jaemin datang.

Dan, disinilah Jaemin. Berhadapan dengan member NCT yang menatap nya sendu.

Taeyong selaku leader, sedari tadi mencoba menenangkan Jaemin yang sangat tampak gelisah dan murung.

"Semua akan baik-baik saja. Percayalah padaku" ucap Taeyong.

Jaemin hanya tersenyum. Para member lain mencoba untuk menghibur ia dengan segala tingkah absurd mereka.

"Lagian, hyeong kan sudah bilang. Jangan pacaran" ujar Yuta tiba-tiba.

Tentu, ucapan Yuta barusan mendapati tatapan tajam Taeyong. Seolah matanya berkata 'Diam lah!'.
Yuta yang ditatap seperti itu oleh Taeyong menciut nyali nya dan tak berani menatap netra gelap Taeyong.

"Jaemin, kau mau semangka?"

Mark datang tiba-tiba dengan potongan semangka yang ia bawa didalam mangkuk. Yang ditawarkan hanya menggelengkan kepala pelan. Sedangkan Jisung dan Chenle sudah berjalan ke arah Mark dan ikut memakan semangka bersama nya.

For 14 Days | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang