Enjoy teman-teman 🙌
.
"Jaemin?"
Itu, Na Jaemin?
Aku kira, ia tidak jadi datang. Tapi, seseorang yang kini sudah berada dihadapan ku, benar-benar Na Jaemin. Ah, aku bersyukur karena tidak jadi pulang. Bayangkan kalau aku tadi bersungguh untuk pulang, pertemuan ku dengan Jaemin hari ini akan benar-benar tidak terjadi."Maaf, aku telat ya?" ucap Jaemin sendu.
Aku hanya tersenyum. "Umm yah, sedikit" lalu terkekeh.
"Sudah gelap, dikit lagi malam. Kita mau kemana?" tanya Jaemin.
"Aku, ngikut kamu aja"
Tangan Jaemin kemudian tergerak merangkul bahuku. Aku terkejut tapi senang juga. Lalu, kita beranjak pergi dari Sinchon menuju Itaewon. Mari kita habiskan waktu malam ini bersama Na Jaemin.
🔸🔸🔸
Gemerlap cahaya lampu mewarnai ramai nya Itaewon. Tempat ini sebenarnya tidak masuk dalam daftar destinasiku. Tapi karena aku pergi bersama Jaemin, tempat ini menjadi tempat favorit sekaligus kenangan terindah yang tidak akan pernah kulupakan.
Aku dan Jaemin mengobrol sepanjang perjalanan kesini. Kadang-kadang kami juga saling bercanda lalu tertawa. Jika ini kali terakhirku bertemu Jaemin, ku mohon Tuhan, hentikan waktu barang semenit saja.
"Oppa, aku lapar"
Jaemin yang tadinya sibuk melihat-lihat sekeliling lantas menoleh ke arahku. "Kamu lapar?" tanya Jaemin.
"Ya"
Tangan Jaemin masih setia merangkul bahuku erat. Aku sebenarnya sudah menyuruh dia untuk melepaskan rangkulannya. Aku senang, tapi tidak bisa kupungkiri bahwa aku juga tidak nyaman. Aku hanya takut, bila ada salah satu penggemar yang jeli, lalu melihat Jaemin sedang merangkul perempuan. Bisa-bisa aku langsung di terror.
Sudah berapa kali aku menepis tangannya, tapi ia berbalik merangkulku lagi. Kata nya "Nanti kamu hilang kalau tidak kurangkul" menyebalkan, memang nya aku anak kecil?
Lagi, kalaupun aku tersesat aku bisa menelepon Daejung untuk menjemputku. Bagaimana kalau diculik? Haha tidak mungkin. Tidak ada yang mau menculikku."Ingin makan apa?" tawar Jaemin.
"Hmm menurutmu, apa yang enak?"
Jaemin nampak berfikir. Lalu tersenyum jahil kepadaku. "Berpelukan denganmu misalnya?"
Na Jaemin, jangan memulai.
"Mwolla" aku membuang pandangan ke arah lain. Malu sekali. Pipiku pasti sedang merah matang seperti kepiting rebus. Huft, manusia ini memang senang sekali membuat keributan di jantungku.
"Hahaha, aku bercanda. Ayo, akan kuberikan makanan terenak menurutku untukmu" ajak Jaemin.
Jaemin kemudian menggenggam jari jemariku. Ia menarik tanganku lalu membawaku pergi untuk menunjukkan makanan yang ia maksud.
🔸🔸🔸
Disini lah aku dan Jaemin sekarang. Menyantap bulgogi di restoran daging di Itaewon yang katanya menjadi tempat favorit dia dan para member biasa makan bersama. Aku tidak bohong, bulgogi disini memang sangat enak.

KAMU SEDANG MEMBACA
For 14 Days | Na Jaemin
Fanfiction[14 days project] Tentang aku si perempuan yang dengan tidak tahu dirinya mencintai seorang Na Jaemin yang notabene nya adalah idolaku. Aku mencintai nya, mari kita kutip 'mencintai' dalam arti yang lebih analitis. Perjalanan kita dimulai dalam w...