Bagian Dua belas

711 110 13
                                    

Naeun sedari tadi hanya bisa memisuh pelan sambil mendengarkan ocehan Jaehyun yang tidak masuk kerja, namun mendapatkan panggilan dari sekretarisnya karna urusan bisnis. Syukurlah Alice sedang sekolah, jika tidak pasti ia akan melihat Papa nya yang sedang marah-marah sekarang.

Naeun berdiri ketika sambungan telepon yang Jaehyun angkat diputuskan sepihak oleh lelaki Jung yang sedang membelakanginya itu.

Ia menyenderkan tubuhnya di dinding, "Pekerjaan lagi?"

Jaehyun yang mendengar penunturan Naeun pun berbalik. Lelaki itu masih mencoba untuk tersenyum Naeun, membuat Naeun kesal sendiri dibatinnya.

"Sepertinya kita tak bisa pergi ke Museum Louvre sepeeti apa yang diinginkan Alice"

Alis Naeun berkerut, "Mengapa? kau ada tugas?"

Jaehyun menganggukan kepalanya. Kaki pria itu berjalan maju untuk mendekat kepada Naeun, tangan Jaehyun sekarang sudah berada dipundak Naeun. Manik mata pria itu menatap mata Naeun yang sedang menatapnya balik.

"Tapi jika kau ingin ikut, sepertinya Alice akan sangat senang"

"Memangnya kau ingin pergi kemana kali ini?"

Jaehyun melipat kedua tangan didada, "Coba tebak"

Naeun sedikit berfikir, dari banyaknya pekerjaan Jaehyun yang sering membawa pria itu pergi keluar dari negara Prancis hanya ada satu.

"Inggris?"

Jaehyun menggeleng, "Bukan"

Dan jika diingat lagi. Negara kedua yang selalu Jaehyun kunjungi karna masalah pekerjaan adalah,

"Amerika?"

Jaehyun menggelengkan kepalanya lagi, "Kau sangat payah untuk bermain tebak tebakan seperti ini"

Naeun menatap Jaehyun sinis, tangan wanita itu memukul lengan besar Jaehyun.

"Lebih baik kau katakan, cepat kau ingin kemana kali ini?"

"Mengapa kau menjadi tidak sabaran seperti ini?"

Naeun baru saja ingin memukul kembali lengan Jaehyun. Namun perkataan lelaki itu membuat pergerakan serta instensinya berhenti saat itu juga.

"Korea Selatan"

Naeun menggedipkan kelopak matanya beberapa kali, "Apa katamu?" Ujar Naeun yang masih tidak nyambung dengan apa yang dikatakan Jaehyun.

Lebih tepatnya bukan tidak nyambung, wanita itu hanya kaget mendengar kalimat singkat yang keluar dari mulut Jaehyun itu. Kalimat singkat yang berupa negara kelahiran dari kedua insan itu, tapi yang membuat Naeun membeku adalah karna negara itu yang berisikan luka bagi seorang Naeun.

"Iya, kali ini aku akan pergi ke Korea Selatan. Kau ingin ikut bersamaku? kita bisa mengajak Alice juga. Anak itu belum pernah merasakan suasana negara aslinya"

Naeun menatap Jaehyun yang sudah tersenyum.

Jika dipikir baik-baik, sepertinya tak apa. Lagi pula, Korea juga memiliki banyak tempat yang tidak akan mempertemukan Naeun dengan lelaki dimasa lalunya. Dan omong-omong soal Korea Selatan, ia menjadi merindukan sahabatnya—Lucas, apa kabar pada lelaki itu? semoga saja baik. Dan sepertinya Naeun juga ingin berkunjung kesuatu tempat.

Tempat dimana dirinya bisa merasakan tenang serta sedih diwaktu bersamaan.

Makan kedua orang tuanya.

"Baiklah" Ujar Naeun singkat.

"Baiklah apa?" Tanya Jaehyun tidak mengerti.

Naeun menghela nafasnya, "Jung Jaehyun. Kau adalah pria yang menjadi pemilik perusahaan sukses di Prancis dan kau tidak mengerti apa yang kumaksud?"

Monodrama ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang