Bagian Tigapuluh Enam

384 76 4
                                    

Baekhyun tersenyum dengan wajah khas bangun tidurnya. Sudah dari tiga puluh menit lalu ia bangun dan sedari tadi ia hanya memandang wajah cantik Naeun yang sedang tertidur dengan posisi kearahnya.

Lucunya.

Apalagi posisi Naeun tepat berada pelukannya. Walaupun awalnya takut membangunkan Naeun, tapi ternyata tidak. Justru, wanita itu malah semakin lelap pada tidurnya.

Baekhyun tidak peduli jika nanti Naeun bangun langsung memukulnya. Intinya, saat ini Baekhyun bisa menikmati kecantikan Naeun sedekat ini dari sekian lamanya.

"Mengapa kau sangat cantik?" Gumamnya.

Naeun menggerakan tubuhnya, mengganti posisinya menjadi menghadap langit-langit yang membuat Baekhyun semakin gemas dan mendekatkan kepalanya tepat di samping wajah wanita itu.

"Bahkan dari samping saja kau sangat cantik."

Merasa terganggu dengan suara bisikan Baekhyun yang tepat di indra pendengarannya. Naeun kembali merubah posisi tubuhnya kembali.

Dan merasa ada hal yang aneh, Naeun menaikan satu alisnya dan mulai membuka matanya pelan. Dan hal yang ia lihat setelah itu mampu membuat mata Naeun membulat sempurna. Karena sekarang, bibir Naeun dan bibir lelaki itu sudah bersentuhan satu sama lain.

"Ya!" Pekik Naeun yang langsung mendudukan tubuhnya, Naeun juga langsung memukul lengan Baekhyun. "Kau gila ya?"

Baekhyun menahan kedua tangan Naeun yang memukul lengannya, "Mengapa kau memukulku?"

"Kau menciumku saat aku sedang tidur!"

"Akan ku beri tahu, kau duluan yang menolehkan kepala yang membuat bibir kita bersatu," Baekhyun nendudukan dirinya, "Lagi pula tidak apa. Hitung-hitung morning kiss."

"Sinting." Caci Naeun yang kini mulai memgalihkan pandangannya pada Baekhyun.

Baekhyun terkekeh pelan, sebelum akhirnya pria itu tersenyum menggoda kearah Naeun.

Satu.

Dua.

Tiga.

Dan setelah itu Baekhyun langsung memeluk Naeun, tidak lupa untuk kembali menidurkan tubuhnya lagi. Membuat Naeun lamgsung memberontak dengan rasa dongkol namun tidak bisa diurungkan pula kalau jantungnya sudah berpacu cepat.

"Baekhyun!" Pekiknya. "Ya! Lepaskan atau aku pukul wajahmu dengan wajan?"

"Aku tidak peduli."

"Baekhyun!" Pekik Naeun sekali lagi.

"Itu namaku."

Naeun masih saja memberontak agar pelukan itu lepas. Tapi memang dasarnya lebih kuat lelaki dari pada wanita, jadi Naeun pun mengalah dan berhenti memberontak dengan napas memburunya.

Naeun menghadap kearah Baekhyun dengan tatapan kesalnya. "Apa lihat-lihat?"

Baekhyun terkekeh. "Kau duluan yang melihatku."

"Aku melihatmu karna kesal," Naeun mendengus. "Jangan terlalu percaya diri."

"Mengapa tidak? lagi pula kemarin kau membalas pernyataan cintak-"

Monodrama ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang