Bagian Duapuluh Empat

494 100 13
                                    

"Ini aku, Baekhyun. Aku hanya meminta satu permintaan sebelum kau pergi kembali ke Prancis. Tolong pergi bersamaku besok sore untuk pergi ke pesta keluarga. Aku berjanji, jika kau menerima ajakanku ini aku tak akan menganggu dirimu lagi atau mencari dirimu lagi.Aku berharap jawabanmu adalah ikut denganku, maaf menganggu, selamat malam."

Naeun menghela nafasnya. Baru saja ia membuka ponselnya, ia sudah dibuat pusing oleh pesan nomor asing yang tak lain adalah Baekhyun.

"Harus apa aku sekarang?" Ucapnya pada dirinya sendiri.

Naeun melempar ponselnya keranjang. Mengikat rambutnya asal dan berdiam diri. Memikirkan kejadian tadi malam antara dirinya dan Jaehyun.

"Apa aku terima saja ajakannya?

"Ah, tapi nanti akan sangat rumit untuk meminta izin pada Jaehyun."

"Ah, entahlah aku bisa gila kalau seperti ini jadinya."

Naeun menjatuhkan tubuhnya di ranjang. Sekarang pikirannya adalah tentang ia harus menerima atau menolak ajakan Baekhyun.

Tapi kalau aku kembali jatuh cinta padanya bagaimana? ah jangan sampai, batin Naeun.

Suara pintu terbuka membuat Naeun yang sedang menggelengkan kepalanya berhenti, ia melihat Jaehyun masuk kedalam kamarnya dengan membawakan satu gelas minuman, sebelum akhirnya ia duduk di samping ranjang yang kosong.

"Kau tidak akan pergi?"

Tuhan. Tolong, kalau bisa pukul Jaehyun, pukul sekarang juga. Karna, yang benar saja lelaki itu tiba-tiba mejadi lembut setelah membentak dirinya tadi malam.

"Maksudmu?"

"Pergi keacara pesta keluarga Baekhyun."

Naeun menolehkan kepalanya dengan mata terkenutnya, "Bagaimana kau bisa tahu? kau membuka ponselku ya?"

"Tidak."

"Lalu apa?"

"Baekhyun yang mengirimkan pesan padaku, ia izin membawamu pergi nanti sore." Jawaban Jaehyun mampu membuat Naeun memejamkan matanya, guna untuk meredam marahnya karna Baekhyun.

Sedari dulu pun kau tetap saja bodoh Baekhyun, astaga mengapa bisa kau mempunyai perusahaan besar seperti itu.

"Jadi kau ikut apa tidak?"

"Kau mengizinkan diriku?"

"Ya, mengapa tidak?"

Naeun menatap Jaehyun serius. Sungguh, ia dibuat bingung oleh sifat Jaehyun kali ini. Entah sekarang ia sedang mengetest Naeun atau memang ia mengizinkannya.

Jaehyun terkekeh, membuat Naeun semakin bingung dibuatnya.

"Mengapa kau tertawa? ini tidak lucu, sungguh."

Jaehyun menaruh tangannya diatas tangan Naeun, "Jangan pikirkan aku. Aku tidak cemburu atau apapun, tapi aku harus berjuang secara gentel. Lagi pula Baekhyun juga masih penting bagimu."

"Jaehyun" Tergur Naeun.

"Maaf, tapi aku tidak apa sungguh. Aku juga sudah mengatur ulang jadwal pulang kita."

Naeun kembali dibuat terkejut oleh Jaehyun. Astaga, mengapa lelaki itu melakukan apapun tanpa berfikir lebih dulu.

"Kau bercanda."

"Serius." Jawab Jaehyun.

"Aku tahu kau bercanda." Ucap Naeun memukul Jaehyun, sebelumnya akhirnya lelaki itu menarik pergelangan tangannya, membuat Naeun jatuh diatas dada Jaehyun.

Monodrama ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang