Bagian Tigapuluh Lima

406 81 16
                                    

Pintu yang tadinya terbuka kini mulai tertutup dengan rapat. Suasana disana sebenarnya biasa saja, tapi bagi Naeun ini sangat terasa seperti penyiksaan. Penyiksaan yang mampu membuat Naeun diam, tidak berkutik apapun.

Saat ini, Naeun sedang berada di kamar Baekhyun. Dengan satu tangan memeluk bantal dan bibir yang bawahnya yang dimasukan kedalam mulutnya. Membuat wanita itu lucu, kalau Baekhyun yang lihat.

Awas saja kau Jung Jaehyun

Ujar Naeun didalam hatinya. Karena, kala bukan lelaki itu, mungkin ia tidak akan ada disini. Kamar Byun Baekhyun yang sekarang sedang ada di kamar mandi, jangan tanya kenapa Naeun tahu lelaki iti dikamar mandi. Tentu saja karna suara gercikan air yang terdengar.

"Lalu, aku harus apa sekarang?" Gumam Naeun.

Jaehyun tadi mengatakannya padanya kalai ia tidak diperholehkan tidur sendirian dikamarnya karena takut terkena serangan seperti tadi. Maka dari itu, Naeun langsung pergi menuju kamar yang Jaehyun tempati. Tapi, iya lelaki itu malah menyuruhnya tidur bersama dikamar Baekhyun.

Sinting memang.

Apakah Jaehyun tidak tahu kalau Naeun berhadapan dengan Baekhyun ia selalu gugup? ya walaupun kemarin-kemarin bisa dialohkan dengan sifat galak dan dinginnya, tapi kan sekarang sudah tidak.

Saking asiknya dengan pemikirannya sendiri, Naeun sampai tidak menyadari kalau Baekhyun sudah keluar dari kamar mandi. Dan sekarang, lelaki itu sedang menatapnya dengan satu tangan yang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Apa yang kau lakukan di kamarku?"

Naeun terkejut, ia langsung mmeutar balikan tubuhnya.

Naeun memejamkan matanya sambil bergumam pelan, "Astaga Naeun mengapa kau malah membalikan tubuhmu, bodoh."

"Dan mengapa kau membawa bantal? kau ingin menukar bantalku ya?"

Naeun dengan gerakan pelan memutar tubuhnya menatap Baekhyun. Bantal yang ia pegang kini sudah menutupi setengah wajahnya.

Iya, benar. Naeun malu.

"Baekhyun," Panggil Naeun pelan dengan jantung yang tidak bisa dikendalikan. Padahal hanya izin tidur bersama, tapi mengapa sangat gugup seperti ini.

"Apa?"

"..."

Diam. Naeun tidak mengatakan apapun, membuat Baekhyun berdecak pelan dan mulai menyenderkan tubuhnya di dinding dekat pintu kamar mandi sembari menatap Naeun.

"Kau dikirimkan pesan misterius lagi?"

Naeun menggeleng.

"Kau ingin menukar bantalmu?"

Naeun menggeleng.

"Ada kecoa dikamarmu dan kau ingin aku membuangnya?"

Naeun menggeleng.

Lagi.

"Lalu apa?" Ucap Baekhyun dengan sedikit rasa dongkol. Tolong diingat ya, sedikit rasa dongkol. Hanya sedikit, tidak lebih.

"Aku..."

"Kau apa?"

Naeun memejamkan matanya sambil mengeratkan pelukannya di bantal. Di dalam hati ia menyumpahi dirinya sendiri yang begitu susah untuk mengatakan pada Baekhyun yang sekarang masih menatapnya.

Mengapa susah sekali?

"Kau ingin menyampaikan kalau Alice minta ditemani olehku?" Tanya Baekhyun kali ini dengan suara lembutnya.

Monodrama ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang