1

2K 364 4.9K
                                    

Jangan lupa vote & komen, ya, sayang.

***

Setelah jam pelajaran pertama berakhir Azwa langsung mengambil handphone kesayangannya dari saku dan mulai mengotak-atiknya.

"Nas, lo kagak mau kantin nih?" ajak Arga yang sudah berdiri dari tempat duduknya di samping Azwa.

Tidak ada sahutan sama sekali, ini sudah biasa bagi Arga dan ini artinya Azwa tidak ingin ikut ke kantin bersamanya kalau ia mau ikut pasti akan langsung berdiri dan membuntuti Arga. Azwa memang jarang, sangat jarang dan hampir tidak pernah ke kantin.

"Yaudah nanti gue bawain ke kelas aja." Arga pun berlalu menuju kantin tidak perlu berlama-lama di hadapan Azwa karena ia sudah sangat kelaparan saat ini, saat pelajaran berlangsung tadi saja Arga sudah sangat gelisah dengan bunyi perutnya terutama Azwa yang dibuatnya menjadi tidak konsentrasi mendengarkan penjelasan guru.

"Mang, mie ayamnya dua ya. Satunya bungkus aja jangan lupa kasih sambel, lima sendok penuh langsung, ya, mang," pesannya lantang seperti tidak ada titik komanya lagi saat bicara. Setelah diangguki oleh mang Jaya, Arga pun langsung mencari tempat duduk yang nyaman buatnya.

Dan dilihatnya meja ujung dengan dua orang cowok ada di sana terlihat seperti sedang bercinta -ralat, mereka sedang berdebat. Mungkin. Namun Arga tidak menghiraukannya, Arga langsung menuju meja itu.

"Woy Za!" sapa Arga kepada salah satu cowok di sana.

"Oit!"

"Wah, jahat lo Ga, yang disapa cuma si Reza," protes Fero.

"Alay lo." Arga menatapnya sebentar. "Za, nanti malam gue mau ke rumah lo, ya."

"Ngapain?" Sahut Fero heran.

Arga mengedikkan bahunya, "Lo kalau mau ikut ya ikut aja gak usah pake acara kepo segala."

"Lo gak tau kalau Arga hampir tiap malam ke rumah gue? Ngapain coba dia, katanya dia cuma gabut di rumah."

"Gue kira lo bakal nempel terus sama Azwa."

Tidak lama kemudian mie ayam yang dipesan Arga datang. "Makasih, Mang." Mang Jaya pun mengangguk.

"Ciaelah! Di bungkus lagi tuh?! Buat kita aja kali ah," sindir Fero seraya menyenggol lengan Arga.

"Cot lah kalian."

"Elah Bang, sensian amat sih? PMS Bang?" ledek Reza.

Arga tidak menghiraukan mereka, Arga lebih mementingkan untuk mengisi perutnya dari pada harus menyahut omong kosong mereka.

Setelah dia menghabiskan satu mangkok mie ayamnya, dia pun langsung bangkit dan meninggalkan kedua teman konyolnya itu.

"Eh, woy! Main tinggal aja tu bocah!" teriak Fero. Namun tidak digubris oleh Arga yang dengan tenang berjalan menuju kelasnya.

Kini di kelas terlihat sangat sepi mereka semua sekarang sedang memenuhi kantin dan hanya ada satu orang di sana yang masih setia dengan handphonenya. Ya siapa lagi kalau bukan Azwashi Pathricia, si cewek addicted permen m1lkita dan mania novel 17+.

Being One Is Complicated Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang