2

1.1K 297 3.6K
                                    

Memiliki bukanlah sebatas memiliki namun memiliki itu tanggung jawab, tanggung jawab yang besar untuk menjaga sesuatu yang diberi.

***

Seperti biasa Azwa selalu diantar pulang oleh Arga, padahal Azwa sudah sering kali menolaknya karena alasan dia akan dijemput oleh abangnya, tapi selalu dipaksa oleh Arga.

Di perjalanan yang terasa lebih sepi dari biasanya Azwa lebih memilih diam tidak berkutip. Namun sebaliknya Arga malah terus-terusan berkicau bak burung yang bahagia bisa keluar dari sangkarnya.

"Bisa diam gak, Ga?" tegur Azwa.

"Nas, kita mampir ke Mini Market dulu ya, gue mau belanja sedikit perlu dulu." Teguran Azwa tidak dihiraukan oleh Arga, dia malah mengajak Azwa untuk mampir dulu.

Sesampainya di Mini Market yang di maksud Arga, kini dia langsung mengambil keranjang belanjaan dan memasukkan beberapa jajanan ringan kedalamnya. Eits ralat! Bukan beberapa tapi lebih dari beberapa, hampir penuh keranjang itu dibuatnya.

Azwa tercengang melihat itu ketika mereka sudah di depan kasir, ia baru sadar kalau Arga mengambil sangat banyak jajanan yang hampir semuanya adalah kesukaannya.

Ini bocah mau beli buat dimakan apa buat dijual lagi sih? Banyak amat, batinnya dengan wajah cengo.

"Woy!" panggil Arga seraya menyadarkan Azwa yang mencengo.

"Eh? Su-sudah?" tanyanya terbata.

"Elah lo mikirin apasih? Tenang aja, gue tetap ganteng kok," kata Arga dengan pedenya.

Azwa mendecih. "Najis."

Arga tidak menghiraukan makian cewek itu, ia keluar dan berjalan menuju motornya yang terparkir dibuntuti oleh Azwa.

Mereka sudah siap dan mulai melajukan motornya menuju rumah Azwa.

Karena rumah Azwa yang lumayan jauh jaraknya dari sekolah mereka sampai-sampai Azwa tertidur di jalan dengan posisi kepala yang menyandar pada punggung Arga di tambah enaknya udara membuat Azwa semakin nyenyak. Arga yang merasakan bahwa Azwa tertidur dia menarik kedua tangan Azwa agar memeluknya dan terus dipengangnya agar Azwa tidak terjatuh, harapnya.

Setelah lebih dari tiga puluh menit di perjalanan akhirnya mereka sampai juga di rumah Azwa.

"Nas, bangun! Sudah nyampe nih!" Arga menepuk-nepuk tangan Azwa yang ada di perutnya itu. Tidak lama kemudian Azwa tersadar, Arga langsung membantunya untuk turun dari motor dan menuntunnya masuki ke rumah. Maklum masih baru bangun tidur nyawa belum terkumpul sepenuhnya.

"Ga, lo kalo mau pulang, pulang aja. Gue ngantuk banget nih mau lanjut tidur, hooaam," ucap Azwa sambil menguap.

"Nih!" Arga memberikan satu kantong plastik besar belanjaannya tadi, membuat Azwa terbelalak.

"Apaan?" tanya Azwa bingung.

"Buat lo, tapi gue main dulu disini ya ... gue malas kerumah, gak ada teman," bujuk Arga.

"Tapi gue mau tidur."

Being One Is Complicated Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang