14/15

3.7K 124 8
                                    

Sebuah ruangan dengan romansa bunga lavender dan kopi.

"Jadi? Bagaimana? Apa kuina menerima mu? Apa kalian sudah pacaran?" Ucap Robin mendekati Zoro yang sedang berbaring mencium kasur milik Robin.

"Dia menolak nya" ucap Zoro duduk di pinggir Robin yang masih penasaran.

"Jangan menyerah,aku mendukungmu" ucap Robin sambil menyentuh bahu Zoro.

"Terimakasih"

"Kalau begitu,ayo ke kedai depan untuk beli eskrim"ucap Robin sambil menarik tangan Zoro.

"Kita sudah kelas 2 SMP, masa kita harus makan eskrim untuk menghilangkan sedih?" Ucap Zoro melihat ke arah Robin yang masih menarik nya.

"Walaupun kau sudah kakek kakekpun,kau bisa menghilangkan sedih mu dengan eskrim" ucap Robin sambil tersenyum.

"Baiklah" ucap Zoro pasrah.

"Apa tidak ada seseorang yg kau suka Robin?" Ucap Zoro sambil memakan eskrim nya.

"Untuk saat ini belum" ucap Robin santai.

"Bagaimana ini Robin,apa aku harus mengejar kuina trus terusan?" Ucap Zoro sambil mengaduk eskrim nya.

"Entah lah,itu tergantung kepada mu" ucap Robin menghabiskan eskrim nya.

1 tahun kemudian..

"Masuk lah Robin,pintu tidak di kunci" ucap Zoro dari dalam kamar nya.

"Aku masuk" ucap Robin masuk ke dalam kamarnya.

"Siapa dia" Ucap law sambil menyenggol lengan Zoro.

"Dia teman,dan tetangga ku. Dia juara satu kls 3 A"

"Aku Robin,teman Zoro" ucap Robin sambil bersalaman.

"Aku law,juga teman Zoro" ucap law membalas salamannya.

"Jadi,yg mana kau tidak tau zoro?" Ucap Robin sambil melihat buku yg ada di hadapannya Zoro.

"Bagai mana cara mengerjakan no 3 ini?" Ucap Zoro sambil mengusap wajah nya.

"Bukan kah,law juara satu di kelas kalian?" Ucap Robin sambil melihat law.

"Ya,aku sudah mengerti semua soalyang lain.namun aku masih ragu dengan jawaban ku nomor 3" ucap law memberikan catatan hitungannya.

"Em,ini hampir benar. Kau tinggal kurangi dengan jumlah awal dan membaginya sesuai permintaan" ucap Robin sambil menjelaskan kepada kedua orang itu.

"Sokka" ucap law mencoba menghitung kembali.

"Kau memang teman ku yg terbaik" ucap zoro sambil menunjukkan jempol tangan nya.

"Kau bisa mengandalkan ku" ucap Robin membalas nya dengan ikut menunjukkan jempolnya.

"Nanti ku ajari kau bermain basket" ucap Zoro kemudian mencatat perhitungan law.

"Robin suka basket?" Ucap law mendongak kan kepala nya melihat Robin.

"Tidak juga,soal nya aku lemah dalam berolahraga"

"Ohh" ucap law kemudian meletakkan pensilnya di atas meja.

"Akhirnya selesai" ucap Zoro kemudian membaringkan kepalanya di atas meja yang setinggi dengkul.

"Dari jam berapa kalian mulai?" Ucap Robin mengeluarkan sebuah buku.

"Jam 11" ucap law kemudian memasukkan alat alat nya ke dalam tas. Robin kemudia melihat arloji di tangan kirinya.

"3 jam 20 soal" ucap Robin membuat halaman bukunya.

"Zoro ini, terlalu banyak mengeluh dan beristirahat. Jadi sangat lama" ucap law kemudian mengeluarkan ponsel nya.

"Ku dengar juara satu kls 3 B itu mengerjakan nya  dengan cepat,tidak sampai 1 jam ia sudah selesai" ucap Robin sambil membaca bukunya.

"Sabo itu memang dari keluarga jenius" ucap law sambil melihat ke arah robin.

"Baiklah,apa kalian mau jus jeruk?" Ucap Zoro bangkit cari duduk.

"Boleh"

tak lama dari itu zoro pun membawa tiga gelas juz jeruk dan meletakkannya di atas meja.

"Cuman jus jeruk di mana cemilan nya?" Ucap law membuat Zoro kesal.

"Aku membawakan biskuit buatan ku, silahkan"ucap robin yang mengambil sebuah kotak makanan yang ada di dalam tasnya.

"Terimakasih" ucap law langsung mengambil biskuit dan memakannya.

"Enak" lanjut nya.

"Terimakasih law" ucap Robin

"Rasanya seperti biasa" ucap Zoro setelah mencicipi nya.

"Karna kau sering memakan nya" ucap Robin malas.

"Baiklah Robin boleh aku minta nomor mu,siapa tau aku kesusahan mengerjakan soal dan aku bisa bertanya padamu" ucap law sambil melihat ke arah robin.

"Ini"ucap Robin sambil menyondorkan hp nya ke arah law.

"Law,nomor Robin jangan kau sebarkan ya" ucap Zoro kemudian minum jus jeruk nya.

"Apa aku dapat uang atau skin game,kalau membagikan nya?" Ucap law sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Siapa tau" ucap Zoro datar.

"Law,nanti masuk SMA mana?" Ucap Robin mengalihkan topik.

"Sakura high school"

"Kebetulan sekali,aku juga mau masuk SMA itu"

"Ku kira kau masuk Hayato high school dekat sini sama seperti Zoro" ucap law sambil melihat Zoro sekilas.

"Tidak,aku mau sekolah di sakura high school" ucap Zoro cepat.

"Eh,benar kah Zoro?" Ucap Robin tak percaya.

"Iya,aku tidak akan masuk lewat nilai. Jadi aku akan masuk lewat jalur prestasi" ucap Zoro pede.

"Kelebihan mu hanya hebat dalam bermain basket,yang lain nya zonk" ucap law dengan nada mengejeknya.

"Berisik,yang penting aku bisa masuk" ucap Zoro kemudian ikut memakan biskuit bersama Robin dan law.

"Fufufu,kenapa tiba-tiba berubah pikiran,bukan kah dulu kau bilang ingin masuk ke Hayato high school karna kuina juga ingin sekolah di sana" ucap Robin sambil tertawa kecil.

"Dasar,wanita saja yang ada di pikiran mu" ucap law sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku pulang dulu,zoro, Robin" ucap law kemudian mengendarai sepedanya melesat menjauh dari rumah Zoro.

"Hati hati di jalan" ucap Robin sambil melambaikan tangan nya.

"Ayo,Robin masuk" ucap Zoro kemudian pergi ke kamarnya.

"Oh ya Zoro,perona mana?" Ucap Robin mengikuti Zoro dari belakang.

"Dia sedang pergi dengan ayah ku" ucap Zoro sambil menyiapkan stick game yang ingin iya pakai.

"Game lagi?" Ucap Robin sambil melihat layar yang sedang di siapkan.

"Aku punya kaset game baru,kau harus coba mainkan. Ini seru" ucap Zoro duduk dan kemudian Robin ikut duduk di samping Zoro.

"Baikalh,ayo kita coba mainkan" ucap Robin sambil mengambil stick PS di hadapan nya.

More Than Friend [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang