more than friend

843 64 12
                                    

"Robin,Zoro menunggumu di depan" Nami menepuk pundak Robin dan kemudian pergi keluar.

"Terimakasih".

"Robin,kau yakin ingin makan dengan nya? Kid akan marah" ucap law meyakinkan.

"Em ya, lagi pula aku tidak tau marah karna apa padanya".balas Robin dengan senyum manis nya.

"Tapi dia.."

"Aku duluan tarao" Robin meninggalkan law  cepat, ia tak mau mendengarkan lagi masalalu yang menyakiti hati nya.

"Zoro,maaf membuat mu lama"

"Tidak,ayo. Kita makan di belakang sekolah saja"  Zoro tersenyum menatap Robin. Ia sangat senang sekali.
.
.
.

"Bagaimana? Kau suka?" Ucap Zoro memperhatikan Robin yang sedang memakan kue buatan perona.

"Enak" ucap Robin law.

Entah mengapa,dengan bersama Zoro,Robin sangat bahagia. Ia merasa masalah nya yang lalu telah sirna. Sedangkan law mengepalkan tangannya di balik dinding merasa sangat kesal.

Brukk.

"Maaf" ucap law segera bangkit dan menolong seseorang di depan nya.

"Bukan salah mu,aku terlalu terkejut melihat Zoro bersama Robin lagi" ucap wanita itu sambil mengambil buku fisika di lantai yang sempat ikut terjatuh.

"Em? Kau menyukai Zoro?" Ucap law mengangkat sebelah alisnya.

"Emm.. ya. Tapi aku juga senang melihat nya bahagia, mungkin ini arti cinta sebenarnya" wanita itu menatap bukunya sambil melamun.

"Aneh" ucap law segera melewati wanita itu.

"Tunggu,kau law kan?"

"Y,kenapa?" Law berbalik menatap wanita itu.

"Aku thasigi,tolong bantu aku mengerjakan tugas fisika. Aku bingung mau minta bantuan dengn siapa lagi" ucap thasigi mendekatkan badannya.

"Minta bantu lah pada sensei" law segera melanjutkan langkahnya.

"Kumohon! Sensei sedang mengajar Boney di ruangan nya. Jadi kumohon" ucap thasigi mendekatkan lagi badan nya.

"Merepotkan, baiklah" law segera berjalan menuju perpustakaan diikuti oleh thasigi.

Senang melihat nya bahagia? Arti cinta?apa aku mencintai Robin? Ataukah aku hanya ingin memperbaiki kesalahanku pada nya saja? Dan kenapa wanita ini mirip dengan Robin walaupun sedikit?. Batin law menatap thasigi yang tersenyum menatap jalan.

"Kenapa? Ada yang salah?" Ucap thasigi memiringkan kepalanya.

"Tidak" ucap law datar.
.
.
.

"Kau...kau kenapa memandangi ku terus Zoro?" Ucap Robin gugup.

"Robin"

"Hah..iya?"

"Kenapa kau memendamnya?" Zoro menatap Robin serius.

"Maksud mu? Aku tidak menge.."

"Perasaan mu! Aku membuat mu sakit hati selama ini" Zoro menatap Robin sendu.

"Aku tidak memendamkan perasaan untuk mu,kau terlalu percaya diri" robin mulai menangkan diri setelah ucapan Zoro tadi.

"Dasar bodoh,aku tau semuanya dari kuina. Kau tak bisa membohongi ku" Zoro menatap Robin yang membuat Robin membuang mukanya dan meneteskan air matanya.

"Itu tidak ada gunanya lagi Zoro. Aku sudah berfikir matang untuk melepaskan mu dan merelakan mu. Setidaknya aku senang kita menjadi sahabat"Robin menatap Zoro dengan senyum nya dan air matanya yang masih menempel di kulit mulusnya.

More Than Friend [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang